Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (DPW PKS) Jakarta, Khoirudin, menanggapi pernyataan Anies Baswedan yang tersebar di banyak grup WhatsApp via Voice Note (VN).
Sebelumnya, VN Anies beredar luas berkaitan dengan dinamika Pilgub Jakarta 2024. Terutama soal pencalonan Anies-Sohibul Iman (Aman) dan deadline 4 Agustus 2024.
"Berikut saya kirim voice note ke Pak Anies yang saya hormati sebagai tanggapan pesan suara yang pak Anies kirim ke saya, tapi entah bagaimana malah sudah tersebar ke mana-mana, sebagiannya malah dengan berbagai bumbu tidak sedap yang tidak sesuai dengan apa yang pak Anies harapkan dalam voice note tersebut," kata Khoirudin, Senin (13/8/2024).
Menurut Khoirudin, PKS merasa tak diberi kepastian oleh Anies mengenai partai-partai yang akan berkoalisi dengan PKS di Pilgub Jakarta.
Soal pemberian tenggat waktu 40 hari hingga tanggal 4 Agustus, Khoirudin menjelaskan sudah sejak 20 Juni 2024, DPP PKS mengingatkan bahwa PKS tidak bisa mengusung Anies sendirian dan meminta agar memastikan Nasdem dan atau PKB untuk ikut mengusung pasangan Aman.
"Pada akhir Juli Presiden PKS didampingi PIC menyampaikan keputusan PKS langsung ke pak Anies soal tenggat waktu 4 Agustus tentu bukan soal persetujuan Pak Anies terhadap Pak Sohibul Iman sebagai cawagub untuk Pak Anies melainkan keberhasilan Pak Anies untuk mendapatkan kepastian tambahan dukungan dari partai lain seperti Nasdem dan atau PKB," kata Khairudin.
Namun sampai melewati tanggal 4 Agustus, ketika Presiden PKS Ahmad Syaikhu menanyakan hasil perjuangan untuk menggaet NasDem dan atau PKB, ternyata Anies belum bisa mendapatkan kepastian tersebut.
"Sementara dari pimpinan Nasdem Pak Saroni dan PKB Jazilul Fawaid justru pada akhir Juli dan awal Agustus malah menyampaikan pernyataan terbuka yang mudah dipahami bahwa mereka tidak jadi tidak melanjutkan dukungan pada Pak Anies sebagai calon gubernur di Jakarta," kata Khoirudin.
Solusi lain sebenarnya sudah ditawarkan PKS yakni Anies bergabung dengan PKS. Namun Anies menyatakan ingin netral dengan tidak berparpol.
"Demikian Pak Anies klarifikasi kami tentu kami tidak berharap adanya saling berbantahan tapi juga agar warga yang terlanjur mendapatkan sebaran voice note dari pak Anies mendapatkan informasi yang seimbang dan yang sebenarnya," pungkas Khoirudin. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved