Aparat Polda Metro Jaya. menggagalkan upaya penyelundupan 345 ton beras illegal asal Vietnam. Beras ilegal yang masuk Indonesia saat panen raya itu, disita dari sebuah gudang di kawasan pergudangan Elang Laut, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.
Pada Selasa (08/03), Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman bersama Kapolda Metro Jaya, Tito Karnavian melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke gudang yang memuat beras ilegal tersebut.
Amran mengaku kesal dengan adanya aliran impor beras ilegal. Masuknya beras ilegal ini sangat menganggu stabilitas harga beras petani yang sedang panen raya. Karena adanya beras impor yang membanjiri pasaran akan membuat harga beras ditingkat petani menurun hingga 30 persen.
"Merembesnya beras impor bakal membuat harga beras semakin anjlok. Apalagi kalau beras impor ilegal itu bisa beredar, ini akan menekan harga di tingkat petani. Oleh sebab itu, saya pribadi sangat berterima kasih kepada Polda atas kerjasamanya dan pelaku tersebut harus ditindak tegas," ujar Amran disela-sela Sidak di gudang tersebut.
Menurutnya, pengungkapan sindikat beras impor ilegal mulai diintensifkan setelah dirinya meminta Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, menggencarkan pemberantasan beras impor yang masuk secara ilegal. Ini diindikasikan dengan terjadinya beberapa anomali harga beras.
"Kami harus jaga petani, jangan sampai anjlok terlalu jauh. Dengan melihat disparitas dari produsen ke konsumen kemudian tiba-tiba ada kelebihan beras di pasar sampai 100 persen, kami melihat itu anomali," tegasnya.
Sementara itu, Kapolda Metro Jaya, Tito Karnavian menambahkan penyelundupan beras impor ilegal asal Vietnam ini baru saja terungkap. Kasus impor beras ilegal itu terbongkar setelah pihaknys melakukan penggerebekan gudang di kawasan Pergudangan Elang, Pantai Indah Kapuk, Penjaringan, Jakarta Utara.
"Kami memiliki 2 kemungkinan dari mana beras itu bisa masuk ke Jakarta. Saat ini kami masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku dan mendalami modus bagaimana pelaku bisa bebas memasukan beras ke pelabuhan. Kami menduga pelaku menggunakan surat-surat palsu. Oleh sebab itu, kami akan melakukan penyelidikan lebih lanjut," ujarnya.
Tito menjelaskan, awal mula terungkapnya penyelundupan beras impor ini dari informasi adanya beras yang masuk dari Markas Besar (Mabes) Polri. Sebelum akhirnya digerebek pada 4 Februari lalu. Saat ini pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap 5 orang saksi dan pihaknya juga sudah mengetahui pemilik beras ilegal tersebut.
"Ini sebenarnya merupakan operasi bersama. Dari Mabes dan Polda mengenai masuknya beras ilegal yang diinformasikan oleh Menteri Pertanian. Setelah itu, kami pun langsung melakukan penelusuran selama sepekan dan kami pun langsung melakukan penggerebekan ke tempat penimbunan dan pengemasan besar impor tersebut," tandasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved