Prabowo Niat Tampung Warga Gaza, Ini Saran Anggota DPR

Presiden Prabowo Subianto berencana menampung 1.000 warga Jalur Gaza korban perang. Hal tersebut dilakukan sebagai bagian dari sikap Indonesia.
Prabowo menegaskan, penampungan tersebut bersifat sementara hingga warga Jalur Gaza yang ditampung bisa pulih dan sehat kembali. Namun Prabowo harus meminta persetujuan lima negara, yaitu Uni Emirat Arab (UEA), Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania.
"Syaratnya adalah semua pihak harus menyetujui hal ini. Kedua, mereka di sini hanya sementara sampai pulih kembali, dan pada saat pulih dan sehat kembali, kondisi Gaza sudah memungkinkan, mereka harus kembali ke daerah mereka berasal. Saya kira itu sikap Pemerintah Indonesia. Untuk itu, saya harus konsultasi kepada pemimpin daerah tersebut," kata Prabowo yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden Rabu dini hari (9/4).
Rencana Prabowo tersebut direspons oleh Anggota Komisi I DPR RI fraksi PDIP Yulius Setiarto. Menurut Yulius, rencana Presiden patut mendapat apresiasi, namun upaya tersebut harus tetap dalam koridor sikap Indonesia dalam penyelesaian masalah Palestina, yakni two-state solution.
"Sikap kemanusiaan Presiden Prabowo patut mendapat apresiasi, karena merupakan perwujudan dari ideologi kita Pancasila," kata Yulius dalam keterangannya, Sabtu (12/4/2025).
Yulius menilai, sikap kemanusiaan Presiden Prabowo tersebut tetap harus dalam koridor sikap dasar Indonesia dalam penyelesaian masalah Palestina, yaitu berdirinya Negara Palestina berdampingan dengan Israel.
"Dukungan Indonesia bagi kemerdekaan Palestina adalah sikap kita yang tidak bisa ditawar, atau dinegosiasikan," kata Anggota DPR dari Dapil Banten III ini.
Legislator PDIP ini menyebut bahwa sikap dasar Indonesia atas masalah Palestina harus ditegakkan, mengingat saat ini berkembang upaya dari Amerika Serikat (AS) dan Israel untuk "mengosongkan" Jalur Gaza dari warga Palestina supaya bisa dianeksasi atau diduduki oleh Israel.
Padahal Gaza merupakan wilayah yang seharusnya menjadi bagian dari Negara Palestina yang diperjuangkan keberadaannya oleh Indonesia.
Presiden AS Donald Trump pun sudah mengungkapkan niat untuk memindahkan warga Palestina ke sejumlah negara di Timur Tengah dan Afrika, bahkan juga ke Indonesia.
Sejak Israel berperang melawan Hamas di Gaza pada Oktober 2023, tercatat sudah sekitar 50.800 warga Palestina tewas, dan sekitar 116.000 orang mengalami luka-luka. Sebagian besar korban cedera itu adalah anak-anak dan kaum perempuan.
Trump menggunakan dalih pemindahan warga Gaza untuk memberikan lingkungan hidup yang lebih baik ketimbang hidup hidup di Gaza yang porak-poranda. Namun, rencana Trump ini ditolak hampir semua negara di dunia.
"Jangan sampai rencana Presiden Prabowo menampung warga Palestina korban agresi Israel itu dinilai sebagai bagian dari rencana AS dan Israel tersebut," kata Yulius. []
© Copyright 2025, All Rights Reserved