Bank Pembangunan Asia (ADB) mengkoreksi prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ekonomi RI diperkirakan hanya akan tumbuh sebesar 5 persen sepanjang tahun ini. Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan perkiraan ADB sebelumnya pada Maret lalu, yang diproyeksikan sebesar 5,2 persen.
Sementara proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2017, bahkan lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. ADB memperkirakan, ekonomi RI hanya tumbuh sebesar 5,1 persen tahun depan, yang sebelumnya diestimasi bakal mencapai 5,5 persen.
Koreksi itu dilakukan ADB, sebagai penyesuaian dari refleksi belanja pemerintah yang ternyata lebih rendah dari prediksi sebelumnya.
Meski demikian, Wakil Kepala Perwakilan ADB Indonesia, Sona Shrestha, menyebut perekonomian Indonesia tetap akan tumbuh semakin membaik pada tahun ini. "Di tengah situasi yang sulit, ekonomi Indonesia tetap akan tumbuh sehat tahun ini," ujar Sona kepada pers di Jakarta, Selasa (27/09).
Ia yakin, realisasi dari reformasi kebijakan yang dilakukan pemerintah Indonesia, akan membawa ekonomi bangsa ini tumbuh sehat. Hal itu akan terjadi, seiring momentum pertumbuhan perekonomian negara-negara industri utama. "Besar kemungkinannya kita akan melihat peningkatan ekonomi lebih lanjut di tahun mendatang," ujarnya.
Sona menjelaskan, upah minimum lebih tinggi, kenaikan nilai Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP), serta melambatnya inflasi, akan mampu mendorong pertumbuhan bagi konsumsi pengeluaran rumah tangga Indonesia.
Selain itu, alokasi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang lebih tinggi untuk dana desa dan prospek yang lebih baik di sektor pertanian, juga akan meningkatkan pendapatan bagi masyarakat di pedesaan.
Sona mengatakan, belanja pemerintah untuk infrastruktur akan mengalami percepatan pada paruh kedua 2016, sejalan dengan pola tahunan kenaikan pengeluaran menjelang akhir tahun. "Namun secara keseluruhan, investasi dan konsumsi pemerintah akan lebih rendah dari perkiraan sebelumnya, dikarenakan rendahnya realisasi pendapatan," kata Sona.
Sona menyarankan, para pengambil kebijakan di Indonesia perlu mempertimbangkan berbagai langkah untuk menghadapi risiko terhadap prospek pertumbuhan jika terjadi pemotongan anggaran dan timbulnya keterlambatan berbagai proyek infrastruktur.
© Copyright 2024, All Rights Reserved