Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menemui warga Bukit Batumirah di lereng Gunung Slamet, Dusun Krajan, Desa Batumirah, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Kamis pagi (21/02). Kunjungan tersebut untuk melihat langsung pembangunan di daerah tersebut serta mendengarkan aspirasi masyarakat.
Didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II, SBY menyapa warga yang menunggunya di puncak Bukit Batumirah di lereng Gunung Slamet. Presiden SBY menjelaskan tujuannya ke lapangan adalah untuk melihat langsung kondisi kehidupan masyarakat.
Sebagai Kepala Negara, menurut SBY, ia ingin melihat langsung apakah pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sudah terlaksana dengan baik. Kalau kurang berhasil, maka menjadi tugasnya untuk melakukan perbaikan, pembenahan, dan penyempurnaan. “Saya tidak ingin mendengarkan laporan Asal Bapak Senang (ABS), Asal Presiden Senang (APS), ataupun Asal SBY Senang (ASS)," ujar SBY seraya menyampaikan harapan agar laporan yang disampaikan kepadanya harus disampaikan apa adanya.
Presiden menjelaskan, semua pemimpin negara, terus melakukan pembangunan menuju masa depan yang lebih baik. Namun diingatkannya, kalau melihat perkembangan bangsa lain, untuk menjadi negara yang maju adil dan makmur, dibutuhkan waktu yang lama, maka bngsa kita harus tetap membangun secara kontinyu.
“Pembangunan sebuah bangsa harus bkerja sangat keras untuk memajukan masyarakat, dan harus bersabar untuk menggapai kemakmuran tersebut dan terus bersyukur atas pencapaian yang kita gapai. Semua elemen harus bekerja sama untuk memajukan negeri ini,” ujar SBY.
SBY menjelaskan bahwa ekonomi Indonesia relatif baik walaupun dunia sedang dilanda krisis. "Alhamdulillah, berkat kerja sama kita semua Indonesia masuk dalam G20 dan peringkat ekonomi kita nomor 15 atau 16. Tahun lalu, diantara negara-negara G20 tadi, ekonomi kita pertumbuhannya nomor dua," ujar Presiden.
"Artinya dengan peluang bersejarah ini mari kita pastikan ekonomi kita makin baik, makin baik pembangunan kita, makin baik kesejahteraan kita," Kepala Negara menambahkan.
Presiden menegaskan agar tidak terjadi lagi korupsi, penyimpangan, ataupun kebocoran. "Kalau anggaran negara kita makin besar, yang dialirkan ke daerah makin besar, maka gunakan dengan baik," kata Presiden SBY.
Kesempatan bertemu langsung dengan rakyat itu juga dimanfaatkan oleh SBY untuk berdialog dengan rakyat. Sejumlah masalah, mulai dari banjir, sayur impor, kelestarian hutan, sampai soal pembatasan impor sapi disampaikan rakyat langsung kepada Kepala Negara.
Dalam kesempatan itu, Presiden juga memberikan bantuan kepada Kelompok Tani Gemah Ripah sebesar Rp100 juta, Kelompok Tani Sikrama Rp100 juta, Lembaga Masyarakat Daerah Hutan Rp300 juta, dan Wisata Kesehatan Jamu Rp150 juta. Kemudian kepada Puskesmas Adiwerna sebanyak Rp150 juta, Madrasah Chairul Huda Rp100 juta, SD Dukuh Benda Rp100 juta, dan Kelompok Tani Ternak Sido Makmur Rp100 juta. SBY dan Ibu Ani juga menanam pohon pinus.
Pemerintah juga memberikan bantuan untuk pengembangan kawasan bawang putih sejumlah Rp1,125 miliar. Bantuan benih holtikultura, bantuan 30 unit traktor tangan, 14 pompa air, dan batuan budidaya ternak Rp3,21 miliar.
Dalam kunjungan ke Gunung Slamet ini, Presiden SBY dan Ibu Negara Ani Yudhoyono, antara lain disertai oleh Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Mendag Gita Wirjawan, Menteri Pertanian Suswono, Menhut Zulkifli Hasan, dan Menteri Koperasi dan UKM Syarief Hasan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved