Anggapan bahwa tank Leopard yang berbobot 62 ton akan merusak kondisi jalan dan jembatan, seperti pernyataan Calon Presiden Joko Widodo, dibantah oleh Rheinmetall Landsysteme, produsen main battle tank asal Jerman. Dengan menggunakan teknologi, beban tank seberat 62 ton tersebut akan terbagi dalam banyak titik, sehingga beban per 1 cm persegi tank itu hanya 0,69 Kg.
Penjelasan itu disampaikan Managing Director Rheinmetall Landsysteme, Harald Westerman usai penyerahan simbolis Tank Leopard dan Marder tahap pertama kepada Wakil Menteri Pertahanan Safrie Syamsudin di pabrik Rheinmetall, Unterluss, Jerman, Senin (23/06). "Beban ini lebih ringan dibanding beban sepatu hak tinggi yang dipakai seorang perempuan," ujar Harald Westerman, dalam pernyataannya kepada media.
Dijelaskan pembagian beban Leopard, karena menggunakan teknologi roda rantai yang bisa membagi beban dalam banyak titik. Itulah yang membuat beban Leopard hanya 0,69 kg per 1 cm persegi.
Beban per cm persegi ini akan semakin berkurang tatkala Leopard dalam keadaan bergerak. Semakin cepat bergerak, maka beban terhadap permukaan akan semakin kecil.
Westerman membantah anggapan bahwa Leopard tak cocok digunakan di Indonesia karena bisa merusak jalan raya dan jembatan sebagaimana pernyataan capres Joko Widodo dalam debat Capres pada Minggu (22/06) lalu. Westerman mengatakan, Tank Leopard cocok digunakan di berbagai medan, termasuk di Indonesia. Leopard tidak akan membuat jalan beraspal maupun tanah ambles. "Hanya di rawa saja Leopard tidak bisa digunakan," ujar dia.
Sebelumnya, Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menegaskan bahwa Leopard merupakan tank berat yang sangat dibutuhkan dalam sistem pertahanan Indonesia. "Leopard sangat penting untuk operasi militer perang," kata Sjafrie.
Wamenhan menjelaskan, pembelian unit tank Leopard ini diikuti oleh Nota Kesepahaman antara Rheinmettal dengan PT PINDAD (Persero) untuk Indonesia dapat memproduksi beberapa suku cadang Leopard.
Safrie menambahkan, kerjasama antara Pemerintah Jerman dengan pemerintah Indonesia ini diikuti pula oleh alih teknologi yang menguntungkan industri persenjataan, amunisi dan kendaraan alat tempur dalam negeri. “Pindad akan kami jadikan pusat produksi dan distribusi suku cadang tank Leopard untuk wilayah Asia," ujar Sjafrie.
© Copyright 2024, All Rights Reserved