Anak dari pendiri Sinar Mas mendiang Eka Tjipta Widjaja (pendiri BSD City), Freddy Widjaja, meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau ulang penetapan BSD City sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN). 

Sebab PSN tersebut dinilai tidak layak dan diduga ada korporasi asing di balik perusahaan tersebut. 

Bahkan Freddy meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menindaklanjuti dengan mengusut dugaan penyimpangan ini. 

"Saya sebagai Anak dari pendiri Sinar Mas mendiang Eka Tjipta Widjaja (pendiri BSD City) dalam hal ini melaporkan bahwa Pak Jokowi sebaiknya meninjau ulang status PSN atas PT Bumi Serpong Damai," kata Freddy Widjaja kepada wartawan, Selasa (6/8/2024).

Menurut Freddy, bukti-bukti yang sangat telak telah diserahkan kepada KPK untuk diinvestigasi bahwa BSD itu saham mayoritasnya adalah milik asing.

Freddy mengatakan, perusahaan asing seharusnya melakukan penanaman modal asing (PMA) ke Indonesia, atau membawa uang untuk diinvestasikan. Bukan malah sebaliknya mencari modal di RI. 

Sebab PSN memiliki tujuan mulia yakni pemerataan kesejahteraan sosial buat masyarakat Indonesia. 

Freddy menjelaskan, BSD City bukanlah proyek untuk masyarakat kelas menengah ke bawah dan tidak membutuhkan bantuan dana dari pemerintah. 

"Di BSD itu perumahan kelas menengah ke atas," kata Freddy. 

Freddy menyebut, salah satu bukti yang dia serahkan ialah laporan tahunan dari PT Bumi Serpong Damai. Dari laporan tahunan itu diketahui bahwa pemilik PT BSD ialah perusahaan Indonesia yang berdomisili dan didirikan di Singapura. 

Sementara pemegang saham perusahaan tersebut, berdomisili di Bahamas atau salah satu negara tax haven countries. 

Pengacara Freddy Widjaya, Alvin Lim dari LQ Indonesia Law Firm, mengaku, pihaknya siap membantu KPK apabila membutuhkan bukti tambahan atau saksi, atas laporan yang pihaknya buat soal dugaan penyimpangan penetapan PSN BSD City. 

"Kami tunggu tindak lanjut dari KPK. Kalau mereka butuh dokumen lebih lanjut kami akan berikan, akan kami bantu atau berikan saksi-saksi," pungkas Alvin. []