Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyiapkan tiga strategi pemulihan industri tekstil.
"Langkah ini dilakukan Kemenperin di tengah melemahnya kinerja industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT)," kata Plt Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Kemenperin, Reni Yanita, Senin (2/9/2024).
Reni menyebut strategi pertama adalah menciptakan SDM industri yang mampu membaca arah desain produk yang kompetitif dan inovatif.
"Kedua, mendukung ketersediaan bahan baku dan keseimbangan industri hulu-antara-hilir yang berdaya saing," kata Reni.
Ketiga, kata Reni menghidupkan kembali industri permesinan tekstil dalam negeri yang dapat mendorong peningkatan produktivitas dan efisiensi industri TPT Nasional untuk menghadapi persaingan pasar global.
"Solusi atas permasalahan jangka pendek industri TPT yang bisa diupayakan antara lain pemberantasan impor ilegal dan impor pakaian bekas hingga pengawasan penjualan produk tersebut di marketplace dan media sosial," kata Reni.
Selain itu, kata Reni, ditambah implementasi kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada sektor industri TPT, serta aktif mengenakan instrument tariff barrier dan non-tariff barrier sebagai perlindungan industri TPT dalam negeri.
Reni mengatakan, program restrukturisasi mesin/peralatan TPT juga memiliki dampak positif terhadap efisiensi proses dan peningkatan produktivitas.
"Pada tahun 2024 ini, Kemenperin memperluas cakupan industri dan penambahan anggaran Program Restrukturisasi Mesin/Peralatan TPT," kata Reni.
Upaya selanjutnya untuk memperkuat daya saing industri TPT dijalankan oleh Badan Standardisasi dan Kebijakan Industri (BSKJI) Kemenperin dengan melaksanakan berbagai kegiatan pembinaan industri, salah satunya dalam bentuk Forum Komunikasi yang diselenggarakan di Bandung beberapa waktu lalu.
Kepala BSKJI Kemenperin, Andi Rizaldi, mengatakan, masih banyak potensi peluang yang dapat dimanfaatkan oleh industri TPT.
Potensi besar yang dimaksud sesungguhnya adalah pasar dalam negeri yang besar, yang seharusnya mampu mendongkrak pembelian produk tekstil dan pakaian jadi di dalam negeri.
"Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) masih menjadi industri prioritas penopang ekonomi nasional, dengan kontribusi ekspor senilai 5,76 miliar Dolar AS dan menyerap tenaga kerja hingga 3,87 juta orang," kata Andi. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved