Memasuki puncak musim penghujan, sejumlah wilayah kini mengalami bencana banjir, tanah longsor dan angin kencang. Mengantisipasi cuaca ektrem dan bencana yang tak bisa diprediksi itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menerapkan status siaga bencana.
Penetapan status siaga bencana ini merupakan intruksi langsung dari Walikota Tri Rismaharini itu karena melihat fenomena bencana alam di beberapa daerah. Dampak dari status siaga itu, semua kepala dinas di pemkot Surabaya mendapat giliran menjadi koordinator siaga bencana.
"Jadi kita melihat fenomena di lapangan, karena itu kita siapkan. Semua kepala dinas kita gilir tiap hari selama 24 jam penuh," ujar Walikota yang akrab disapa Risma itu kepada pers di Taman Surya Balai Kota Surabaya, Minggu (21/12).
Risma mengatakan, setiap hari harus ada 1 kepala dinas yang piket sebagai koordinator siaga bencana. Langkah ini agar memudahkan melakukan pengawasan dan penanganan bila bencana benar-benar terjadi.
Risma mengatakan, status siaga ini diberlakukan sampai kondisi cuaca membaik."Yo sampe aku nyabut," ujar Risma.
Selain menggilir seluruh kepala dinas sebagai koordinator siaga bencanam, di lingkungan pemkot, Risma mengaku sudah menyiapkan tim siaga bencana hingga level bawah tingkat RT/RW.
"Kemarin di Sidoarjo kena puting beliung, saya tidak berharap itu terjadi di sini. Tapi saya siapkan sedini mungkin mengantisipasinya, karena kita sama sekali tidak tahu kapan itu (bencana) akan terjadi," ungkap dia.
Risma juga sudah menyiapkan sarana prasarana untuk antisipasi terjadinya bencana di Kota Surabaya, seperti gergaji mesin, perahu karet, cadangan makanan hingga kebutuhan air bersih. "Kita harus siap sedini mungkin, tapi saya tetap berdoa agar di Surabaya aman tidak terjadi bencana," tegasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved