Nilai tukar (kurs) mata uang rupiah kian melorot. Bahkan pada perdagangan Jumat (12/4/2024) kemarin telah menyentuh Rp16.000 per dolar AS
Dikutip dari Google Finance, Sabtu (13/4/2024) pukul 12.07 WIB, rupiah kini berada di level Rp16.117 per dolar AS.
Pengamat komoditas dan mata uang, Lukman Leong, mengatakan, kondisi tersebut tidak mengejutkan baginya setelah melihat tren dolar AS yang tercatat terus menguat pada pekan ini.
"Sangat tidak mengagetkan, mengingat dolar AS sangat kuat sepekan ini. Apalagi, setelah data inflasi AS yang secara mengejutkan naik dan di atas perkiraan," kata Lukman.
Lukman juga memprediksi bahwa the Fed tidak akan memangkas suku bunga pada pertemuan Juli mendatang.
Menurut Lukman, kondisi tersebut telah membuat dolar menguat, sehingga hampir tidak ada sentimen positif untuk mendukung penguatan rupiah hari ini.
"Ekspor dan impor semuanya juga lebih rendah dari perkiraan yang semakin menekan rupiah," kata dia.
Untuk itu, menurut Lukman, tren pelemahan kurs rupiah ini diprediksi akan terus berlanjut di sepanjang bulan ini, karena data-data ekonomi AS masih sangat kuat, sementara data ekonomi domestik masih melemah.
Adapun satu-satunya jalan yang dapat mendukung rupiah yaitu intervensi Bank Indonesia, dan kembali menaikkan suku bunga pada pertemuan bulan ini. Tanpa hal tersebut, rupiah diyakini dapat semakin anjlok. "Tanpa intervensi, rupiah bisa mendekati Rp17.000," pungkas Lukman. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved