Badan Standardisasi Nasional (BSN), berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) dengan menyajikan bakso ikan terbanyak. Rekor kali ini sebanyak 18.818 mangkok bakso berhasil disajikan dan dibagikan secara gratis kepada masyarakat di kawasan Car Free Day Jalan Thamrin, Jakarta, Minggu (05/08).
Kepala BSN Bambang Prasetya mengatakan, rekor Muri ini mengalahkan rekor sebelumnya pada Maret 2014, yang mencatat 16.074 porsi bakso. Sedangkan, penyajian bakso ikan kali ini bertujuan untuk ikut memeriahkan penyelenggaraan Asian Games 2018 yang sebentar lagi akan berlangsung di Jakarta dan Palembang. Selain itu, penyajian bakso ikan tersebut sekaligus mengedukasi pentingnya produk ber-Standar Nasional Indonesia (SNI), dan mengkampanyekan gemar makan ikan.
“Kami ikut gembira karena bisa berpartisipasi menyongsong even olahraga internasional dengan membagikan bakso ikan gratis kepada masyarakat,” katanya usai menerima Sertifikat MURI dari Direktur Muri, Jaya Suprana, di Halaman Gedung BPPT, Jakarta, Minggu.
Dia menjelaskan, ikan adalah makanan dengan kandungan protein sangat tinggi. Konsumsi ikan dalam jumlah cukup bisa memenuhi kebutuhan protein harian masyarakat. Sayangnya, tingkat konsumsi ikan masyarakat Indonesia masih sangat rendah dibanding negara-negara lain. Data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tahun 2017, menunjukkan konsumsi ikan per kapita masyarakat Indonesia hanya 47 kg per tahun.
“Sementara, Malaysia mencapai 60 sampai 70 kg per kapita per tahun. Begitu juga Jepang yang sudah mencapai 100 kg per kapita per tahun. Hal itu berbanding terbalik dengan negara kita yang memiliki 2/3 wilayah laut. Dimana, ikan tersedia melimpah ruah tanpa harus memelihara,” tegas Bambang.
Dijelaskannya lebih jauh, penetapan SNI Bakso Ikan bertujuan untuk memberikan jaminan mutu dan keamanan pangan terhadap komoditas yang dipasarkan di dalam negeri atau luar negeri. SNI Bakso Ikan menetapkan syarat mutu dan keamanan bakso ikan, bahan baku, bahan penolong, dan bahan lainnya serta penanganan dan pengolahan bakso ikan.
“Persyaratan mutu SNI Bakso Ikan meliputi lulus uji batas maksimum untuk sensori, kimia, cemaran mikroba, cemaran logam, dan cemaran fisik. Dengan demikian, Bakso Ikan ber-SNI memberikan jaminan bahwa bakso yang kita konsumsi, aman dan sehat karena sudah lulus uji memenuhi persyaratan yang ada dalam SNI tersebut. Sehingga isu kandungan bahan berbahaya seperti boraks dan formalin, dapat kita tepis jika kita mau membiasakan diri membeli bakso ikan ber-SNI,” tegasnya.
Diakuinya, produk berbahan baku ikan di Indonesia yang mengantongi SNI sudah sangat beragam. Tidak hanya bakso ikan tetapi juga ada siomay, pempek, ikan bandeng tanpa duri, naget, abon ikan, kerupuk ikan, ikan sarden, ikan lapis tepung dan lainnya. Data BSN mencatat setidaknya ada 26 industri pengolah ikan ber-SNI dengan total 35 merek.
“Kami telah menetapkan 73 SNI Produk Ikan Olahan. Selain itu, khusus untuk bakso ikan ditetapkan dengan nomor 7266:2014. SNI ini merupakan revisi SNI 7266:2014 Bakso Ikan. SNI Bakso Ikan hingga kini belum diwajibkan oleh pemerintah, tetapi masih bersifat sukarela sehingga industri yang menerapkan SNI masih terbatas jumlahnya,” tandas Bambang.
© Copyright 2024, All Rights Reserved