Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) hingga Juni ini (semester I), perusahaan berhasil meningkatkan laba usaha 31,37 persen menjadi sebesar Rp236,09 miliar dibandingkan periode sama tahun lalu yang hanya Rp179,22 miliar.
Direktur Utama Peruri, Prasetio, mengatakan, jumlah laba bersih yang berhasil dihimpun Peruri sebesar Rp145,40 miliar, naik sebesar 16,38 persen secara year on year (yoy). Pada periode sama tahun sebelumnya, laba bersih perusahaan sebesar Rp124,94 miliar.
“Tak hanya itu, di semester I tahun ini Peruri juga berhasil membukukan pendapatan hingga Rp1,37 triliun dari Rp1,17 triliun pada periode sama tahun sebelumnya,” kata Prasetio.
Jumlah ini menunjukkan peningkatan sebebesar 17,31persen. Sementara, target yang ditetapkan dalam Rancangan Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) sebesar Rp1,32 triliun.
"Peningkatan kinerja Peruri ini menjadi bagian dari transformasi bisnis Peruri dengan melaksanakan modernisasi mesin sebagai alat produksi pencetakan uang," kata Prasetio.
Menurut Prasetio, tahun ini Peruri telah mengoperasikan meisn-mesin baru. Beroperasinya mesin baru ini mampu menggenjot produksi hingga 20%. Sementara delapan mesin lama menyumbang 80 persen. Jadi, masing-masing menyumbang 10 persen produksi.
Ada pun total aset yang berhasil dihimpun Peruri senilai Rp3,28 triliun, naik sebanyak 22,29 persen secara yoy. Di semester I tahun sebelumnya, aset yang dibukukan Peruri sebesar Rp 2,68 triliun.
Hingga semester I tahun ini, produksi uang kertas mencapai 98,95 persen, produksi uang logam 102,66 persen, produksi pita cukai 123,38 persen, produksi paspor 81,61 persen, dan materai sebesar 63,68 persen.
© Copyright 2024, All Rights Reserved