Simposium Nasional memperingati Lahirnya Pancasila 1 Juni digelar di Balai Kartini, hari ini, Rabu (01/06). Simposium yang mengusung tema, "Mengamankan Pancasila dari Ancaman Kebangkitan PKI dan Ideologi Lain" itu nantinya akan memberikan rekomendasi kepada pemerintah untuk menyikapi polemik kebangkitan PKI.
Simposium yang dibuka pada hari ini, Rabu (01/06), merupakan reaksi terhadap Simposium Nasional Tragedi 1965 yang digelar beberapa bulan lalu. “Kami akan berikan rekomendasi tersebut kepada pemerintah supaya mengambil langkah yang tepat dalam melindungi Pancasila dari PKI," kata Ketua Simposium Nasional Letnan Jenderal TNI Purnawirawan Kiki Syahnakri.
Kiki mengatakan, pemberontakan PKI di Madiun pada tahun 1948 banyak memakan korban masyarakat sipil. “Hal ini pula yang seharusnya dibahas dan di sinilah akan dibahas bersama fakta bahwa PKI dalam pemberontakannya di Madiun juga telah mengakibatkan korban berjatuhan," kata Kiki.
Sementara itu, Ketua DPP Gerakan Bela Mayjen TNI (Purn) Budi Sujana mengatakan, diperlukan obyektivitas dan keterbukaan untuk meluruskan sejarah. "Kami minta tolong, kalau mau bikin (simposium rekonsiliasi) mari bikin yang sama-sama, panitia sama banyak, pembicara seimbang," ujar dia.
Kiki mengatakan Simposium Nasional diikuti 49 organisasi yakni organisasi purnawirawan TNI Polri, organisasi kepemudaan, organisasi keagamaan dan organisasi masyarakat.
"Penyelenggaraan Simposium ini penting karena berangkat dari keprihatinan pudarnya pemahaman Pancasila oleh generasi muda dan maraknya paham komunisme dan Marxisme,"ujar Kiki.
© Copyright 2024, All Rights Reserved