Sore ini, Senin (23/02), Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla. Pertemuan Ahok bersama JK tidak akan membicarakan perihal kisruh pembahasan APBD 2015.
"Enggak-enggak. Kami mau ngobrol aja, tadi pagi telepon, beliau ada (agenda) kosong, kan tidak ada Presiden," kata Ahok kepada pers, di Balai Kota DKI, Senin.
Pertemuan Ahok dengan JK dilaksanakan di Istana Wapres, Jakarta Pusat. Sebelum menyambangi Wapres, Ahok terlebih dahulu mengunjungi Kedutaan Besar Singapora untuk menyampaikan duka cita atas meninggalnya Perdana Menteri Pertama Singapura, Lee Kuan Yew. "Mau ke Dubes Singapura, sampaikan duka cita sebentar," kata Ahok.
Sebelumnya, Ahok menemui Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Jumat 20/03) malam lalu. Ia melapor ke Jokowi setelah Badan Anggaran (Banggar) DPRD tidak menyepakati terbitnya Peraturan Daerah (Perda) APBD 2015 senilai Rp73,08 triliun.
Pimpinan Banggar yang hadir saat itu hanyalah Abraham Lunggana, Mohamad Taufik, dan Triwisaksana. Atas alasan waktu yang mepet, dimana Banggar harus memeriksa 6.600 halaman rancangan perda yang diajukan dan hanya tersisa waktu 3 jam untuk mempelajarinya.
Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah baru menyerahkan salinan RAPBD 2015 pada Jumat (20/03) pukul 20.30 WIB kepada DRPD. Sedangkan, pukul 00.00 WIB, laporan RAPBD itu harus diserahkan ke Kemendagri. Kondisi ini membuat 12 anggota DPRD perwakilan seluruh fraksi yang hadir di lantai 9 Gedung DPRD DKI Jakarta akhirnya menyerah dan sepakat menyerahkan seluruh pembahasan RAPBD DKI 2015 kepada Gubernur DKI.
Ketua Banggar yang juga Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi yang sebelumnya menyepakati Perda 2015 justru tidak datang saat rapat pembahasan RAPBD bersama Banggar DKI. "Begitu saya telepon Prasetio enggak diangkat lagi, saya langsung minta waktu Presiden. Saya lapor sama Presiden di Istana Bogor dan saya sampaikan situasinya kayak begini," kata Ahok.© Copyright 2024, All Rights Reserved