Lembaga Survei Nasional (LSN) merilis hasil survei tingkat keterpilihan (elektabilitas) 2 pasangan capres cawapres, Joko Widodo-Jusuf Kalla dan Prabowo Hatta menjelang Pilpres 9 Juli mendatang. Jika Pilpres digelar hari ini, maka Prabowo-Hatta unggul dari Jokowi-JK.
“Sebanyak 46,3 persen mengaku akan memilih Prabowo-Hatta. Hanya 38,8 persen yang mengaku memilih pasangan Jokowi-JK dan sebanyak 14,9 persen menyatakan belum punya pilihan (undecided)," terang peneliti utama LSN, Gema Nusantara dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (12/06).
Gema menyebut, dari survei LSN, merosotnya elektabilitas pasangan Jokowi-JK karena beberapa hal. Salah satunya lantaran apa yang tampilkan Jokowi di depan publik cenderung stagnan, sementara Prabowo terus menunjukkan perbaikan. “Dibandingkan masa sebelum Pileg 2014, tingkat keterpilihan Jokowi cenderung mandek. Pasangan Prabowo-Hatta justru semakin membaik," ujar dia.
Lebih jauh peneliti LSN lainnya, Dipa Pradipta, menerangkan, ada 3 faktor utama yang membuat dukungan terhadao Jokowi-JK mandek. Pertama, publik mulai jenuh dengan figur Jokowi yang terus-menerus di-blow up media bagaikan sosok manusia setengah dewa. Kedua, mesin parpol pendukung Jokowi-JK tidak bekerja optimal, sebagaimana mesin partai-partai pengusung Prabowo-Hatta.
“Publik juga mulai meragukan kapabilitas Jokowi terkait dengan penampilannya yang kurang mengesankan pada acara pengundian nomor urut di KPU dan acara deklarasi damai di Bidakara. Acara yang disiarkan langsung itu mempengaruhi publik," ungkapnya.
Dijelaskan, survei dilakukan pada tanggal 1-8 juni di 33 provinsi di seluruh Indonesia, dengan populasi seluruh warga negara Indonesia yang sudah tercantum dalam DPT Komisi Pemilihan Umum.
Dalam survei ini, LSN memakai 1.070 responden sebagai responden, dengan teknik survei pencuplikan rambang berjenjang (multistage random sampling), 50 persen laki-laki, 50 persen perempuan. Sedangkan margin of error mencapai 3 persen, dengan tingkat kepercayaan (level of confidence) 95 persen.
© Copyright 2024, All Rights Reserved