Calon Presiden Joko Widodo berencana untuk menghapus Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) jika dirinya nanti memimpin pemerintahan. Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Pendidikan (Wamendikbud) Musliar Kasim menyatakan, Jusuf Kalla yang saat ini menjadi cawapres Jokowi malah mendukung program UN.
“Pak JK dalam suatu kesempatan pernah bilang, jika tak ada UN, maka anak tidak akan belajar. Kalau tak ada risiko, ya asal isi saja. Kalau tujuan UN tak ada, nanti anak tak serius," ujar Musliar kepada pers di Jakarta, Kamis (12/06).
Mantan Rektor Universitas Andalas ini mengatakan, bahkan di luar negeri yang sudah maju sekalipun, dunia pendidikan mereka masih membutuhkan ujian akhir. Salah satu contoh konkritnya adalah Amerika Serikat. “Amerika saja ada ujian skala nasional padahal mereka termasuk negara yang bebas sekali. Mereka mulai khawatir dan bertanya-tanya tentang pendidikan," jelasnya.
Musliar menyebut, untuk meningkatkan kualitas dari sumber daya manusia di Indonesia, tak bisa lepas dari peran pendidikan. Dan UN berperan penting dalam mengukur kualitas itu. “Kalau ingin meningkatkan kualitas harus ada ujian eksternal. Kalau ujian dari dalam saja, pasti kurang," tandas Musliar.
Seperti diberitakan, saat berbicara pada Lokakarya Peningkatan Kualitas dan Kesejahteraan Guru di Medan, Sumatera Utara, Selasa (10/06) lalu, Jokowi menyatakan, lebih baik UN untuk SD dan SMA dihapuskan.
“Menurut saya, UN di SD dan SMP itu lebih baik tidak ada. Kalau SMA, UN itu tidak dipakai untuk kelulusan tetapi untuk pemetaaan kualitas pendidikan saja," kata Jokowi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved