Kementerian Agama (Kemenag) melalui Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan dan Manajemen Organisasi (PLKKMO) Badan Litbang dan Diklat Kemenag segera menghadirkan penerjemahan Alquran Bahasa Betawi.
Pada tahun 2023 PLKKMO telah melakukan penjajakan dan pembahasan tentang bahasa yang akan digunakan untuk penerjemahan Alquran. Salah satunya adalah Bahasa Betawi
"Bahasa Betawi adalah bahasa mayoritas penduduk Jakarta,” kata Ishom dikutip dari laman Kemenag, Minggu (4/2).
Menurut Ishom, penyusunan terjemah Alquran bahasa Betawi memiliki tantangan tersendiri. Sebab karakter Bahasa Betawi yang “elu-gue” harus beradaptasi dengan teks kitab suci yang agung. Varian bahasa setiap daerah di tanah Betawi juga berragam.
“Dalam proses penerjemahan nanti, selain didukung para ahli di bidang Ulumul Quran, juga perlu dilakukan uji publik dengan menghadirkan pakar-pakar kebudayaan Betawi yang nanti akan memvalidasi kesahihan diksi yang digunakan,” kata Ishom.
Menurut Ishom, program penerjemahan Alquran bahasa daerah adalah bagian dari ikhtiar menjaga kelestarian bahasa lokal dari bahaya kepunahan. Saat ini banyak berkembang di masyarakat, budaya pop yang nyaris tercerabut dari akar budaya lokal. Sehingga, banyak bahasa daerah yang sudah tidak digunakan dan dimengerti generasi kekinian.
“Menjadi hal yang sangat penting menjaga kelestarian bahasa sebagai ekspresi dari kemajuan budaya, karena bangsa yang kuat adalah bangsa yang memajukan kebudayaan,” kata Ishom.
“Menerjemahkan Alquran ke dalam bahasa daerah merupakan amanah undang-undang sekaligus sebagai jihad kebudayaan,” pungkas Ishom.
© Copyright 2024, All Rights Reserved