Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) meminta maaf atas terjadinya penundaan Ujian Nasional (UN) untuk tingkat SMA/MA di 11 provinsi. Penundaan terjadi karena kesalahan teknis.
Hari ini, UN untuk tingkat SMA/MA digelar serentak. Akan tetapi 11 provinsi tersebut mengalami pergeseran waktu. “Khusus 11 provinsi, kita adakan pergeseran waktu UN, dengan berat harti saya menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada siswa murid-murid karena kesalahan teknis," ujar Mendikbud saat melakukan sidak UN ke SMA Negeri 3 Jakarta, Senin (15/04).
Nuh berjanji akan melakukan investigasi atas keterlambatan pencetakan soal-soal UN tersebut. Investigasi dipimpin langsung Irjen Kemendikbud. Menurutnya, sanksi black list terhadap percetakan yang terbukti melakukan kelalaian sangat memungkinkan dikenakan.
“Kita tunggu sampai UN SMP selesai Senin depan agar tidak mengganggu pekerjaan ini. Pada saat tender semua sudah tahu pilih paket mana. Mestinya kalau profesional mereka harus bisa menyelesaikan. Ini murni pada kemampuan teknis,” katanya.
Lebih jauh, Mendikbud mengatakan, dari 6 percetakan, ada 1 percetakan yang belum selesai. “Kami geser ke hari kamis. Karena soalnya berbeda substansi kebocoran soal bisa kita hindari,” ujar Nuh.
Nuh juga mengatakan untuk mencegah kebocoran, sejumlah cara telah ditempuh. Salah satunya dengan pengantaran lembar jawaban ke rayon dan penggunaan barkode pada lembaran soal.
“Misalnya saya dapat jawaban, ini jawaban mana, kalau saya kumpulkan 20 soal kan susah karena sekarang kodenya barkode. Ini upaya kita menekan kecurangan-kecurangan. Hasil UN ini kan untuk dipakai di perguruan tingggi negeri makanya kita ingin melaksanakan dengan kredibel,” tandas Mendikbud.
© Copyright 2024, All Rights Reserved