Virus Middle East Respiratory Syndrome (MERS) kini mewabah di Korea Selatan. Sudah 4 orang dilaporkan meninggal akibat wabah penyakit ini. Khawatir akan penyebaran virus yang menyerang sistem pernafasan dan menyebar lewat udara tersebut, ratusan sekolah akhirnya ditutup.
Seperti diberitakan AFP, Sabtu (06/06), lebih dari 900 sekolah mulai dari taman kanak-kanak (TK) hingga perguruan tinggi meliburkan siswa-siswinya.
Sampai dengan Rabu (03/06) lalu, pihak otoritas setempat juga menerima lebih dari 3.000 panggilan melalui hotline yang disediakan akibat kepanikan warga terancam virus MERS tersebut.
Pejabat Kementerian Kesehatan Korea Selatan, Kwon Jun-wook, mengatakan pihaknya telah mengkarantina lebih dari 680 orang yang diduga telah berhubungan langsung dengan pasien-pasien MERS. Sejauh ini tercatat sudah ada laporan 17 kasus MERS sejak bulan lalu.
Sementara Pusat Kendali dan Pencegahan Penyakit Uni Eropa (ECDC), Korsel kini menempati peringkat ketiga dalam daftar negara-negara dengan jumlah pasien MERS terbanyak. Peringkat pertama dan kedua diduduki Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
Sebelumnya, 2 orang meninggal akibat virus MERS di Korea Selatan ini. Pasien pertama adalah perempuan berusia 58 tahun yang terkena penyakit ini setelah melakukan kontak langsung dengan seorang warga Korea Selatan yang mengunjungi Timur Tengah. Pasien kedua adalah seorang pria berusia 71 tahun.
Korban meninggal pertama kasus MERS tercatat pada Juni 2012 di Arab Saudi. Virus ini berasal dari keluarga koronavirus yang meliputi virus flu dan SARS, dan dapat menyebabkan demam, gangguan pernapasan, pneumonia dan gagal ginjal. Berdasarkan data ECDC, terdapat 1.167 kasus MERS di seluruh dunia. Sebanyak 479 orang di antara mereka telah meninggal.
© Copyright 2024, All Rights Reserved