Keponakan Luhut Binsar Pandjaitan, Pandu Patria Sjahrir dikabarkan masuk sebagai pengurus Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BP Danantara). Rumor ini langsung menuai protes publik.
Banyak pihak yang meragukan kapasitas Pandu Patria untuk mengelola badan yang diproyeksikan menjadi superholding BUMN tersebut.
Melalui Instagram, banyak netizen yang mengomentari isu tersebut. Warganet menilai, rencana pembentukan BP Danantara cukup baik karena akan bertugas untuk mengonsolidasikan berbagai aset milik perusahaan BUMN yang ditaksir mencapai Rp9 triliun.
Tapi kebanyakan warganet meragukan kapasitas Wakil Presiden Direktur PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) ini.
"Rencana yang tepat tapi jika dikelola oleh orang yang salah, maka akan menghancurkan negara. Pilihlah secara profesional, jangan karena a atau b, lihat juga track record-nya ke belakang," tulis akun Neta Alindri di X, Sabtu (9/11/2024).
Komentar menggelitik juga disampaikan warganet lantaran sosok Pandu Sjahrir masih berstatus sebagai keluarga Luhut. Luhut sebelumnya dikenal dengan julukan 'Menteri Segala Urusan' di era pemerintahan Joko Widodo karena banyak mengambil peran di banyak kementerian.
"Yah dia lagi," komentar akun Aida Ahmad.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menjadwalkan peresmian BP Danantara pada Kamis (7/11/2024). Namun rencana tersebut akhirnya ditunda.
Dikabarkan, Prabowo menunjuk Rosan P Roeslani sebagai Chairman BP Danantara, sementara CEO BP Danantara diberikan kepada Muliaman D Hadad.
Nantinya, BP Danatara bakal mengonsolidasikan 7 BUMN besar dan mengelola asset under management (AUM) sebesar 600 miliar Dolar AS atau sekitar Rp9.504 triliun (asumsi kurs Rp15.840 per Dolar AS). []
© Copyright 2024, All Rights Reserved