Untuk tahap awal pemerintah akan mengimpor alat pengalih bahan bakar minya (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) untuk kendaraan bermotor (converter kit), karena produksi dalam negeri belum mencukupi. Sebanyak 25 ribu converter kit akan diimpor dari Italia dan Korea Selatan. Pemerintah menugaskan 3 badan usaha milik negara yakni PT Wijaya Karya, PT Dirgantara Indonesia, dan PT Pindad sebagai pengimpor
Demikian disampaikan Menteri Perindustrian MS Hidayat kepada pers, di sela-sela rangkaian kegiatan lokakarya pendalaman kebijakan industri, di Bandung, Jawa Barat, Jumat malam (16/03).
Kata Hidayat, pada tahap awal penggunaan converter kit akan diutamakan untuk kendaraan umum dan kendaraan dinas pemerintah. “Converter kit tersebut akan diberikan gratis kepada angkutan umum dan mobil dinas," ujarnya.
Lebih jauh Menperin menyebut, ada sejumlah industri di dalam negeri yang telah memproduksi converter kit. Namun hasil produksi belum mencukupi kebutuhan yang ada, sehingga tahap awal harus mengimpor.
Hidayat menerangkan, pemerintah akan segera membangun stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) sebanyak 6 unit di Jakarta, dan akan dikembangkan di beberapa kota di Jawa. "Diharapkan mobil dinas yang belum dipasang converter kit, tidak membeli BBM bersubsidi," katanya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved