Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari mengungkapkan alasan pelaksanaan pemilu RI 2024 di luar negeri dan alasannya digelar lebih awal.
Hal itu dijelaskan Ketua KPU dalam acara press briefing Kementerian Luar Negeri RI, di Jakarta, Senin (5/2).
Sebelumnya, diberitakan proses pemungutan suara untuk warga negara Indonesia di luar negeri dilaksana kan terlebih dahulu dibanding warga yang ada di dalam negeri.
Mekanisme pemilihan lebih awal itu sempat menjadi sorotan karena dikhawatirkan menimbulkan kecurangan dan manipulasi dalam proses penghitungan suara.
Hasyim menjelaskan, bahwa pemilu di luar negeri digelar dalam tiga metode yakni pemberian suara lewat pos (postal voting), kotak suara keliling (KSK), dan TPS luar negeri (TPS LN).
Menurut Hasyim. ketiga metode tersebut diselenggarakan sesuai dengan kondisi dan keterjangkauan WNI di luar negeri.
"TPS di luar negeri ada di kedutaan, ada di konsulat, wisma duta atau sekolah Indonesia. Metode pos biasa digunakan untuk warga yang tinggal di tempat yang jauh. Sementara metode KSK ini bertujuan untuk membuat pemilihan lebih dekat dengan warga," kata Hasyim.
Hasyim melaporkan bahwa metode post telah digelar lebih awal yakni sejak 2 Februari hingga 11 Februari mendatang. Kemudian KSK sejak Minggu (4/2) dan TPS LN mulai hari ini Senin (5/1).
Hasyim mengatakan, pencoblosan dilakukan lebih awal karena mempertimbangkan lokasi persebaran WNI di luar negeri dan KPU juga perlu memastikan mereka semua betul-betul menggunakan hak pilihnya. Pemungutan suara dengan semua metode lebih awal karena WNI di luar negeri sebarannya luas, sehingga diperlukan waktu.
"Sedikitnya ada 128 negara yang akan menggelar pemungutan suara Pemilu 2024 lebih awal. Namun penghitungan suara untuk metode KSK dan TPS LN akan dilakukan serempak dengan jadwal di Indonesia," kata Hasyim.
Menurut dia, bersamaan dengan di dalam negeri untuk TPS LN dan keliling, menyesuaikan waktu lokal setempat. Setelah TPS dalam negeri setelah menghimpun suara, maka terhitung sejak itu di luar negeri sudah bisa memulai penghitungan suara.
Sementara itu, untuk metode pos, prosesnya akan dimulai mulai 15 sampai 22 Februari. Hal ini dilaksanakan dengan mempertimbangkan pengiriman balik surat suara dari wilayah yang jauh. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved