Pada ledakan bom di Kalimalang, Rabu kemarin, polisi menemukan secarik kertas wasiat yang ditinggalkan pelaku. Bagi pengamat terorisme Al Chaidar, tindakan pelaku berinisial AH yang membuat surat wasiat untuk menyampaikan pembalasan terhadap polisi dianggap aneh. Umumnya, pelaku teroris dalam suatu jaringan tak pernah melakoni hal itu.
Dikemukakan Al Chaidar, belum pernah ada surat berisi ancaman seperti itu dari kelompok teroris. “Biasanya kalau pun ada, hanya untuk keluarga saja. Dan biasanya disampaikan secara berantai,” tutur dia, di Jakarta, Kamis malam (30/09).
Lebih jauh Al Chaidar menerangkan, bentuk balas dendam yang mengatasnamakan jihad seperti itu adalah keliru. “Melampiaskan emosi-emosi personal, itu tidak boleh," ucap Al Chaidar.
Bagi Al Chaidar, terkait aksi AH, tak menutup kemungkinan aksi serupa bakal muncul kembali. Dia melihat, tindakan itu dipicu ole h kekecewaan dan kemarahan terhadap aksi-aksi Detasemen Khusus 88 Antiteror yang eksesif. "Mungkin saja karena ini frustasi sosial yang cukup meluas sekarang," prediksinya.
Seperti diketahui, polisi masih terus melakukan pendalaman penyelidikan terkait ledakan bom di Kalimalang tersebut. Pelaku yang luka parah akibat ledakan ini, kini dirawat di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jaktim. Polisi belum menjelaskan keterkaitan kejadian ini dengan kelompok teroris.
© Copyright 2024, All Rights Reserved