Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi Partai Amanat Nasional Eko Hendro Purnomo menyampaikan klarifikasi soal pemberitaan di media online yang menyebutkan bahwa ia menganggap penangkapan teroris di Bekasi merupakan pengalihan isu. Politisi yang juga artis ini menyatakan, tak pernah diwawancara media soal itu.
"Ada tujuh media online yang buat saya imaginer, mengarang bebas," ujar pria yang akrab disapa Eko Patrio itu kepada pers usai memenuhi panggilan Bareskrim Polri, Jumat (16/12).
Dikatakan Eko, pemberitaan di media online tersebut tidak benar. Ketika pertama kali mengetahui berita itu, Eko mengaku kaget dan langsung menulis klarifikasi melalui akun instagramnya, @ekopatriosuper.
"Kami mengambil kesimpulan ini bagian dari fitnah zalim yang tadi saya sebutkan tadi, baik saya maupun kepolisian," ujar anggota Komisi X DPR itu.
Dikatakan Eko, tak hanya dirinya yang dirugikan atas pemberitaan ini. Polri, khususnya Densus 88 yang sudah bekerja keras memerangi teroris juga terkena dampaknya.
Eko justru mengapresiasi kepolisian atas apa yang dilakukan untuk melindungi masyarakat dari teroris.
Atas alasan itu, selain memberi klarifikasi terhadap pernyataan tersebut, pihaknya juga melaporkan 7 media online tersebut.
"Kami juga membuat laporan dan nanti akan ditelusuri pihak mana yang mengarang bebas dan pihak kepolisian tadi setelah saya melaporkan siap akan melakukan yang terbaik," ujar Eko.
Ia berharap awak media menjalankan tugasnya sesuai dengan kode etik jurnalistik. "Ini pembelajaran juga biar balance dan juga masyarakat tidak gundah dan gulana tidak juga mudah terhasut, terprovokasi dengan pernyataan yang dibuat media online yang notabene adalah tidak bertanggung jawab," tandas Eko.
© Copyright 2024, All Rights Reserved