Hubungan antara Organisasi Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) dengan relawan pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) "Teman Ahok" semakin memanas. Baik Pospera maupun Teman Ahok merasa yakin dengan pendiriannya masing-masing dan ogah saling meminta maaf.
Ketua Dewan Pembiana Pospera, Adian Napitupulu, mengatakan, tudingan dari Teman Ahok yang menyebut Pospera merupakan underbow partai adalah salah besar. Adian menegaskan, Pospera, merupakan bentukan dari sejumlah aktivis 1998. Adian menyebut, sejumlah kader partai merupakan anggota dari Pospera.
Soal intervensi Pospera terhadap lima eks "Teman Ahok", secara gamblang Adian menyatakan, tidak ada dorongan apapun dari Pospera ketika lima orang mantan pengumpul KTP untuk Ahok itu mengakui kecurangannya dalam pengumpulan KTP.
Menurut Adian, pengakuan itu berasal dari kemauan mereka. Meskipun, sejumlah mantan "Teman Ahok" yang juga anggota Pospera itu pernah menceritakan keanehan yang mereka alami saat mengumpulkan KTP.
Terkait status salah satu mantan pengumpul KTP Ahok, Paulus Romindo, yang juga merupakan anggota Pospera, Adian meminta agar jangan mengaitkan keputusan yang diambil mantan "Teman Ahok" dengan organisasi tersebut.
"Saya bilang, kalian yakin benar? Mau memperjuangkan kebenaran? Ya perjuangkanlah. Lalu mereka kumpul duit dan konferensi pers. Jangan lihat latar belakang organisasi atau suku atau etnis, lihat apa yang mereka sampaikan benar atau tidak," kata Adian Adian saat menggelar konferensi pers di Sekretariat Pospera, Jatinegara, Jakarta, akhir pekan kemarin.
Adian meminta Teman Ahok menilai pernyataan yang disampaikannya. Menurut Adian karena Teman Ahok tidak sanggup menjawab pertanyaan yang disampaikan eks relawan Teman Ahok tersebut lantas Teman Ahok melindungi diri dengan menyebut si A atau B yang melatarbelakangi pengungkapan borok Teman Ahok.
Adian merasa bangga atas keberanian kelima relawan itu karena telah membeberkan fakta yang menurut mereka benar dan harus diketahui publik.
Bahkan Pospera juga sampai membuat spanduk yang berisi sindiran kepada "Teman Ahok". Isi spanduk itu yakni "1 juta KTP, kumpulin duit sendiri, jualan baju sendiri, bajunya dipakai sendiri, kumpulin KTP sendiri, hitung sendiri, verifikasi sendiri, diumumkan sendiri, dirayakan sendiri. Sekalian aja pemilu sendiri".
Spanduk itu cukup gamblang menyindir "Teman Ahok" soal cara mengumpulkan KTP hingga membiayai seluruh kegiatannya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved