Bank-bank BUMN saat ini terus berusaha menjaga rasio pinjaman terhadap deposito atau loan to deposit ratio (LDR) di level tengah. Langkah ini dilakukan karena bank harus menjaga kebutuhan likuiditas meskipun permintaan kredit terbatas.
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Maryono mengatakan, BTN akan melakukan revisi dana pihak ketiga (DPK) di semester II-2016. Perusahaan akan menaikan target DPK menjadi 20 persen dari target awal sebesar 18-19 persen.
BTN menaikan pertumbuhan DPK untuk menjaga rasio LDR pada level yang aman. Saat ini, BTN mencatat rasio LDR pada level 100 persen. “Kami akan menjaga rasio LDR di level 90 persen,” kata Maryono, akhir pekan kemarin.
Sedangkan, target pertumbuhan kredit tetap sebesar 19-20 persen pada tahun 2016 karena pertumbuhan pinjaman ini sudah terbilang tinggi. Maryono bilang, kuartal II-2016 masih ada permintaan kredit.
Sementara, Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Achmad Baequni mengatakan, BNI akan menjaga rasio LDR pada level 88-90 persen. Nah, level LDR ini dalam batas aman karena BNI tak perlu membayara giro wajib minimum (GWM) primer.
Oleh karena itu, bank berlogo 46 ini tetap menjaga pertumbuhan kredit sebesar 15-17 persen dan DPK tumbuh sebesar 14-16 persen untuk tahun ini. “Kami tetap mempertahankan rencana bisnis meskipun secara year to date (ytd) rendah,” kata Achmad Baequni.
© Copyright 2024, All Rights Reserved