Bank Indonesia (BI) memperkirakan keputusan Inggris tetap bertahan atau keluar dari organisasi kawasan, Uni Eropa (British Exit atau Brexit) bakal memicu gejolak perekonomian global.
Hal itu juga menjadi sentimen yang mempengaruhi selain kenaikan tingkat suku bunga bank sentral Amerika Serikat (Fed Rate).
Agus Marto menyebutkan, bukan hanya dampak yang timbul melalui jalur perdagangan kelak akibat keputusan Inggris tersebut yang dikhawatirkan oleh bank sentral. “Melainkan dampak di jalur keuangan. Hal itulah yang perlu kita waspdai ,” kata Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo di gedung BI, Jumat (20/05).
Agus menjelaskan, pada minggu terakhir Juni ini akan ada referendum. “Dan itu bisa mempengaruhi poundsterling,” tuturnya. Kalaupun tidak terjadi Brexit, hal itu juga tetap akan berperan terhadap nilai tukar poundsterling. Pasalnya, mata uang ini termasuk yang kuat di dunia. Dengan begitu, apapun hasil referendum, akan berpengaruh terhadap pundsterling.
© Copyright 2024, All Rights Reserved