Ketua Palang Merah Indeonesia (PMI) Jusuf Kalla berbaik-baik dengan pengungsi . Dia merayu, berusaha menyurutkan niat sebagian warga yang ingin pulang ke lereng Merapi. Kalla memintanya tetap tinggal sementara di pengungsian, sampai pemerintah menyatakan kondisi aman untuk pulang.
Janganlah, kata Kalla, lebih baik tetap saja di sini di lokasi pengungsian biar aman. Sebelum dinyatakan aman lebih baik tetap bertahan. "Biar seminggu atau sebulan juga tidak apa-apa," ujar dia.
Bujukan itu disampaikan Kalla saat menyambangi sekitar 1.300 pengungsi yang berada di Lapangan Jumoyo, Desa Gulon, Kecamatan Salam, Magelang, Jawa Tengah, Rabu sore (27/10).
Dia menjanjikan, PMI siap memberikan bantuan yang dibutuhkan para pengungsi. Di kesempatan itu, Kalla juga menyerahkan bantuan sekitar Rp500 juta berupa, 2.000 family kid, 2.000 higience kid dan 20.000 masker.
Kepada pemkab Magelang dan seluruh warga di lereng Merapi, Kalla, mengatakan tragedi ini sebagai pengalaman berharga sehingga ke depan bisa menangani bencana secara lebih baik dan terencana. "Tolong patuhi imbauan dan aturan pemerintah. Aturan dibuat berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi," ucap dia.
Kalla sempat pula mengungkapkan kekhawatirannya, atas hujan deras yang terjadi di Merapi. "Jika hujan deras material vulkanik bisa turun."
Pengungsi Membludak
Sementara itu, Bupati Magelang Ir Singgih Sanyoto menyatakan tempat pengungsian sudah kelebihan kapasitas. Pemkab hanya mempersiapkan tanggap darurat untuk 2.260 pengungsi sesuai rekomendasi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta.
Ternyata, letuasan Merapi sangat besar sehingga warga yang tinggal di luar wilayah Kawasan Rawan Bencana (KRB) III ikut panik dan mengungsi. Akibatnya, kapasitas barak pengungsian mengalami overload.
Dari catatan Satlak Penanggulangan Bencana (PB) Kabupaten Magelang saat ini, jumlah pengungsi mencapai 28.900 orang. Mereka berasal dari 19 desa di tiga kecamatan di Kabupaten Magelang serta satu desa dari Kabupaten Boyolali yakni Desa Tlogolele.
Para pengungsi ini ditampung di 39 titik pengungsian yang tersebar di sejumlah kecamatan. Menempati barak pengungsian, balai desa, gedung pertemuan serta gedung sekolah.
"Persiapan kami hanya untuk 2.260 pengungsi, namun kini mendekati 29 ribu. Tentu kami kewalahan," kata Singgih.
Sementara itu, Sasongko Tejo, Ketua PMI Jawa Tengah menyatakan siap membantu dapur umum yang kurang, untul memberikan pasokan logistik ke sejumlah titik pengungsian.
Sejauh ini, PMI Jawa Tengah telah mengerahkan sekitar 600 relawan dari berbagai daerah. Mereka tidak hanya dikirim ke Magelang namun juga Klaten dan Boyolali.
Dalam catatan PMI Jateng, jumlah pengungsi saat ini 36.330 orang. "Pengungsi terbesar ada di Magelang dengan 28.900 orang. Di Klaten ada 5.330 dan Boyolali 2.100," kata Sasongko.
© Copyright 2024, All Rights Reserved