Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menginstruksikan provinsi-provinsi rawan bencana memberikan pendidikan kebencanaan lebih keras. Presiden akan mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) tentang langkah yang perlu dilakukan bagi daerah rawan bencana.
"Bulan depan kita akan bertemu dan akan dikeluarkan instruksi kepada provinsi yang punya daerah rawan seperti Mentawai, supaya harus mendidik dan harus bertanggung jawab melakukan sesuatu untuk keselamatan masyarakat," kata Presiden memberikan arahan dalam rapat koordinasi penanganan bencana di Bandara Internasional Minangkabu, Sumatera Barat, Rabu malam (27/10).
Dikatakan Presiden, Inpres ini akan jadi pedoman provinsi yang punya daerah rawan untuk relokasi dan memikirkan mata pencaharian warga di tempat yang baru.
Pada bagian lain, Presiden mengajak masyarakat untuk rasional, menyikapi ancaman bencana. Masyarakat yang tidak rasional, tidak akan percaya pada pemerintahnya dan sesuatu yang ilmiah untuk menyelamatkan masyarakat.
"Ini berbahaya. Kita harus keras menyelamatkan dan mendidik, masyarakat. Jangan percaya pada mitos, berbahaya," katanya.
Presiden meminta semua pihak mengambil pelajaran dan hikmah selama ini dan sudah saatnya menaati aturan yang ada.
Dalam rapat tersebut, Presiden mendengar laporan Wakil Presiden Boediono dan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono soal perkembangan penanganan bencana Gunung Merapi, gempa dan tsunami di Mentawai, dan banjir di Wasior, Papua Barat.
Dalam masalah Wasior, Menko Kesra melaporkan rencana pembangunan hunian sementara (huntara), sudah siap dibangun sesuai dengan jumlah pengungsi. Masalah yang dihadapi adalah kekurangan tenaga dari satuan Zeni TNI. Sementara cetak biru relokasi sedang dipersiapkan.
"Sampaikan kepada BNPB, semua lokasi bencana di Wasior, Mentawai, dan Merapi dikelola dengan baik, terutama pelayanan kepada pengungsi," ucap Presiden.
Agung juga melaporkan, banyak pihak asing yang menawarkan bantuan di antaranya Jepang, PBB, Selandia Baru, dan Australia. Jumlah bantuan asing yang ada saat ini, US$200 ribu. "Pastikan semua bantuan digunakan tepat sasaran," kata SBY.
Relokasi Mentawai
Presiden juga meminta menteri terkait dan Gubernur Sumatera Barat memastikan relokasi warga Kepulauan Mentawai. Relokasi jangan dilakukan di tempat rawan bencana.
Wapres menjelaskan situasi lokasi bencana di Mentawai yang cukup parah, yaitu di Kabupaten Sikakap. Menurut Boediono, telah dibangun dua posko di Sikakap, Pagai Utara, dan Padang.
Terkait ini, Presiden mengatakan dua posko tidak cukup, harus dibuat lebih banyak.
"Pada tahap rekonstruksi, dicari lokasi baru, jangan membangun di tempat yang sama," ujar Presiden.
Selain itu, Presiden SBY juga meminta TNI dan Polri untuk mengerahkan batalion untuk membantu. "SSK itu tidak cukup, tapi batalion biar efektif," tegas Presiden.
Dalam rapat tersebut juga disampaikan bahwa bantuan sudah diserahkan, di antaranya berupa uang Rp1 miliar, makanan, air minum, abat-obatan, dan kantong mayat.
Dilaporkan pula, soal 15 WNA yang disangka jadi korban tsumani ternyata selamat karena memutuskan untuk ke tengah laut. "Ini keputusan yang berani dan tepat. Di tengah kepanikan, mereka mampu membuat keputusan," kata SBY.
Presiden beserta rombongan akan berada di Padang selama dua hari. Kamis pagi, dijadwalkan meninjau lokasi bencana di Mentawai. Setelah itu, Presiden dijadwalkan kembali ke Hanoi, Vietnam.
© Copyright 2024, All Rights Reserved