Sesi pagi perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (20/02), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka naik ke level 5.359,65 dengan tambahan sebesar 8,72 poin atau setara dengan 0,16 persen. Penguatan pasar saham Tanah Air di tengah mayoritas bursa utama Asia yang memerah pagi ini.
Sebelumnya pada akhir pekan kemarin, Jumat (17/02), IHSG ditutup jatuh 27,07 poin atau 0,50 persen ke level 5.350,93. Hal tersebut seiring dengan memerahnya bursa saham Asia.
Sementara, sektor saham dalam negeri variatif, sektor dengan menguat tertinggi adalah aneka industri yang naik 0,49 persen. Sementara, sektor yang melemah terdalam adalah sektor perdagangan yang turun 0,91 persen.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia tercatat sebesar Rp3 miliar dengan 1 juta saham diperdagangkan pada sesi pagi hari ini dan transaksi bersih asing Rp81,57 juta dengan aksi jual asing sebesar Rp2,52 milair dan aksi beli asing mencapai Rp2,60 miliar. Tercatat 10 saham menguat, 8 melemah dan 18 stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya yakni, PT United Tractors Tbk (UNTR) naik Rp325 menjadi Rp24.200, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) naik Rp250 menjadi Rp42.850, dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik Rp125 menjadi Rp15.600.
Selain itu, saham-saham yang tercatat melemah di antaranya, PT Gudang Garam, Tbk (GGRM) turun Rp300 menjadi Rp60.500, PT Matahari Department Store tbk (LPPF) turun Rp150 menjadi Rp14.125, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) turun Rp50 menjadi Rp6.250.
Sementara bursa regional, pasar saham Asia sebagian besar pada hari ini dibuka lebih rendah, karena investor menunggu rincian lebih lanjut dari kebijakan ekonomi Presiden AS Donald Trump, termasuk soal reformasi pajak.
Di Jepang, Indeks Nikkei 225 turun 0,57 persen karena yen menguat terhadap USD diperdagangkan pada level 112,94, naik dari tingkat bawah di posisi 114,4 pada pekan sebelumnya.
Penguatan yen umumnya membuat berat bagi emiten yang berorientasi ekspor di Jepang karena memengaruhi margin keuntungan mereka di luar negeri ketika dana dikonversi ke mata uang lokal.
Di Korea Selatan, Indeks Kosip turun 0,09 persen. Indeks Australia jatuh 0,33 persen dengan sektor industri jatuh 1,70 persen, dan sektor keuangan mendatar.
© Copyright 2024, All Rights Reserved