Lebih dari 135 orang dilaporkan tewas akibat gempa berkekuatan 7,3 Skala Richter (SR) di wilayah pegunungan perbatasan Iran dan Irak. Kementerian Luar Negeri RI, menyatakan sejauh ini, tidak ada WNI yang menjadi korban.
Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal di Jakarta, Senin (13/11), menyatakan, pasca gempa yang mengguncang di Kota Halabja, sekitar 350 km utara Bagdad pada Minggu malam pukul 21.20 waktu setempat, KBRI Bagdad dan KBRI Teheran terus memantau perkembangan dan berkoordinasi dengan otoritas setempat serta simpul-simpul WNI di sekitar lokasi kejadian. “Sejauh ini tidak ada laporan mengenai WNI yang menjadi korban," ujar Iqbal.
Iqbal mengatakan bahwa Konsentrasi WNI terdekat berada di Sulaymaniah, wilayah otonomi Kurdistan, Irak, yang terletak sekitar 100 km dari lokasi utama gempa di Halabja.
Sebagian besar WNI yang berada di daerah tersebut bekerja sebagai TKI penata laksana rumah tangga dan sekitar 11 orang bekerja sebagai tenaga paramedis.
Berdasarkan data dari Kementerian Luar Negeri RI, terdapat sekitar 295 WNI di Iran dan 700 di Irak. Sebagian besar WNI yang berada di Irak berada di wilayah otonomi Kurdistan.
Wakil gubernur provinsi Kermanshah, Iran, seperti dilansir Press TV, Senin (13/11), mengatakan, sebanyak 129 orang tewas di provinsi itu akibat gempa yang terjadi pada Minggu (12/11) malam waktu setempat. Dikatakannya, jumlah korban luka-luka telah melampaui 900 orang.
Nikkerdar mengatakan, jumlah korban masih bisa bertambah. "Ada orang-orang yang masih berada di bawah reruntuhan. Kami harap angka korban tewas dan luka-luka tak akan bertambah terlalu banyak, namun itu akan bertambah," tuturnya.
Sementara di wilayah Irak dilaporkan sekitar tujuh orang meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka.
© Copyright 2024, All Rights Reserved