Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono menerima Laporan Korps Kenaikan Pangkat 16 Perwira Tinggi (Pati) TNI di Ruang Hening Mabes TNI Cilangkap Jakarta, Senin (26/08). Pati yang naik pangkat itu terdiri dari 12 Pati TNI Angkatan Darat, 2 Pati TNI Angkatan Laut dan 2 Pati TNI Angkatan Udara.
Sebagaimana rilis yang disampaikan Puspen TNI, Senin (26/08), pelaporan kenaikan pangkat tersebut didasarkan pada Surat Perintah Panglima TNI Nomor : Sprin/1927/VIII/2013 tanggal 22 Agustus 2013 tentang kenaikan Pangkat ke/dalam Golongan Pati TNI.
Pati TNI yang melaporkan kenaikan pangkat dari TNI Angkatan Darat yaitu: Mayjen TNI Hari Mulyono, (Tenaga Ahli Pengkaji Bid. Kepemimpinan Lemhannas), Mayjen TNI Paryanto (Staf Ahli Menhan Bid. Keamanan), Mayjen TNI Dr. Ahmad Yani Basuki (Staf Khusus Presiden Bid. Publikasi dan Dokumentasi Kementerian Sekretariat Negara), Mayjen TNI Abdul Rachman Kadir (Sestama BNPT), Mayjen TNI Imam Edy Mulyono, (Force Commander (FC) misi MINURSO di Maroko).
Selanjutnya, Mayjen TNI Agus Kriswanto (Pangdivif-2 Kostrad), Mayjen TNI I Made Agra Sudiantara (Danpussenif Kodiklat TNI AD), Brigjen TNI Soepeno (Pa Sahli Tk. II Bid. Intekmil Panglima TNI), Brigjen TNI Nukman Kosadi (Pati Ahli Kasad Bid. Hukum), Brigjen TNI B. Zuirman (Danrem 033/Wp Kodam I/BB), Brigjen TNI Muhamad Herindra, M.A. (Wadanjen Kopassus) dan Brigjen TNI dr. Terawan Agus Putranto, Sp. Rad. (Ketua Komite Medik RSPAD Gatot Soebroto).
Sedangkan PATI TNI Angkatan Laut yaitu : Laksma TNI Yutti Subarliani Halilin, S.H. (Kadiskumal) dan Laksma TNI Harjo Susmoro, S.Sos., M.H. (Danguskamlaarmabar). TNI Angkatan Udara yaitu: Marsma TNI Megawaty, S.H. (Kadiskumau), Marsma TNI Lambok Lumban Tobing (Pati Sahli Kasau Bid. Sumdanas).
Dalam amanatnya, Panglima TNI meminta para perwira untuk mengambil peran secara profesional, guna menjadi agen perubahan bagi kemajuan satuan masing-masing dalam peningkatan kompetensi individu prajurit dan satuan dalam rangka memperbesar profesionalitas pelaksanaan tugas, dengan berpedoman pada pokok-pokok kebijakan Panglima TNI.
Panglima TNI menyampaikan empat hal yang penting dan perlu dipahami oleh seluruh pimpinan TNI, untuk dijadikan pedoman dalam pelaksanaan tugas dan dimengerti oleh seluruh prajurit TNI. Pertama, tentang pentingnya kemampuan mengelola ekonomi ditengah ketidakpastian dan perlambatan ekonomi global. Presiden mengingatkan bahwa pembangunan ekonomi yang tengah dilakukan saat ini menghadapi tantangan baru yaitu situasi ekonomi yang kurang menggembirakan. Menghadapi situasi seperti ini kita membutuhkan kesiapan mental dan kebijakan yang tepat, sebagai langkah antisipatif dan respon terhadap ketidakpastian global.
Kedua, tentang pentingnya memelihara kerukunan dan toleransi. Presiden mengajak kita semua untuk menyadari bahwa bangsa indonesia adalah bangsa yang majemuk, diakui kemajemukan ini sebagai anugerah, sekaligus kewajiban untuk mengelolanya secara bijak, dengan semangat Bhineka Tunggal Ika perlu terus memperkuat toleransi, untuk mencegah terjadinya benturan dan kekerasan komunal, yang akan mengganggu ketentraman hidup masyarakat dan kesatuan bangsa. Presiden RI juga mengingatkan kepada seluruh rakyat Indonesia bahwa negara menjamin sepenuhnya keberadaan individu atau kelompok minoritas, tidak membeda-bedakan orang atau kelompok berdasarkan latar belakang agama, sosial dan budaya serta perbedaan identitas lainnya. seluruh warga negara memiliki harkat dan kehormatan yang sama.
Ketiga, pentingnya menyukseskan pemilu 2014 dan suksesi kepemimpinan secara demokratis dan damai, Presiden berharap bahwa pemilu 2014 akan berlangsung secara lancar, tertib dan damai. Penyelenggaraan pemilu memiliki standar yang berlaku secara universal yang dalam tradisi demokrasi haruslah bersifat bebas dan adil.
Keempat, pentingnya mempertahankan kedaulatan dan keutuhan NKRI, didepan sidang Presiden menyatakan bahwa kita bertekad untuk dengan segala upaya mempertahankan kedaulatan dan keutuhan setiap jengkal wilayah, yang secara sah merupakan bagian integral dari NKRI atas dasar tekad tersebut kita akan bertindak tegas dalam menghadapi setiap ancaman terhadap kedaulatan dan keutuhan wilayah Republik Indonesia. Presiden menegaskan bahwa Aceh dan Papua adalah bagian yang tidak terpisahkan dari NKRI, pendirian ini merupakan harga mati bagi bangsa Indonesia, dan hendaknya dipahami oleh semua pihak.
Turut hadir dalam acara tersebut Kasal, Kasum TNI, Irjen TNI, Dansesko TNI, para Asisten Panglima TNI dan Wakapuspen TNI serta segenap Perwira Tinggi di lingkungan TNI.
© Copyright 2024, All Rights Reserved