Tahun 2015, Kota Surabaya akan mulai membagun jalur moda angkutan massal Mass Rapid Transit (MRT). Dalam Proyek tersebut, moda angkutan yang dipilih yaitu, kereta rel khusus di dalam kota, atau trem untuk jalur utara ke selatan.
Deputi Sarana dan Preasarana, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, Dedy S Priatna, mengungkapkan, pembangunan tahap awal pada tahun depan akan dimulai dengan pembangunan jalur trem dengan alokasi dana sebesar Rp2,5 triliun.
"Surabaya itu rencananya buat dari utara ke selatan trem, dari barat ke timur monorel. Kalau monorel itu akan butuh kira-kira Rp10 triliun, itu belakangan," kata Dedy kepada pers, Sabtu (23/08).
Dedy mengatakan, untuk mendukung proyek tersebut, dalam anggaran 2015 yang saat ini sedang dibahas oleh DPR, pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp200 miliar. Anggaran tersebut, diperuntukkan sebagai anggaran awal proyek yang nantinya akan ditawarkan ke pihak swasta.
"Jadi, kalau disepakati DPR, Januari sudah mulai tender dan tahun depan itu sudah mulai dibangun," ujar Dedy.
Dedy menjelaskan, trem yang akan dibangun nantinya terbentang dari wilayah utara di Pelabuhan Tanjung Perak hingga selatan di daerah Wonokromo. Sebanyak 27 stasiun akan dilewati moda transportasi itu.
Sementara itu, monorel akan membentang dari wilayah Lidah Kulon hingga Keputih Depo, melewati sebanyak 25 stasiun dalam sekali perjalanan.
Direktur Tranportasi Bappenas, Bambang Prihartono, mengatakan, pra studi kelayakan pembangunan proyek itu tengah dirumuskan pemerintah saat ini. Rencananya, bulan depan sudah bisa diselesaikan guna mendukung pembangunannya tahun depan.
Bambang mengatakan, dukungan dari pemerintah daerah setempat sangat besar dalam mewujudkan proyek ini. Sehingga, diharapkan pada semester pertama tahun depan dapat mulai dibangun. "Memang bu Risma (Walikota Surabaya) telah mintanya cepat-cepat."
© Copyright 2024, All Rights Reserved