Peningkatan suhu di kutub utara lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya. Kenaikan suhu mencapai dua kali lipat dari rata-rata. Kondisi ini, menurut Arctic Monitoring and Assessment Program (AMAP) sangat berbahaya. Jika ini terus terjadi, pada tahun 2100, permukaan air laut di dunia akan naik sekitar 1,6 meter.
Prediksi AMAP ini, jika benar terjadi dampaknya sungguh tidak main-main. Mencairnya es Greenland dan meningkatnya suhu, berpotensi semakin mengurangi daratan di bumi. Meningginya permukaan air laut ini melebihi perhitungan para ilmuwan sebelumnya. Kenaikan ini, dipandang AMAP bisa mengancam pantai Bangladesh hingga Florida. Dari Inggris hingga ke Shanghai, Cina. Selain itu, kenaikan ini juga bisa mengancam Jepang.
Dari monitoring AMAP, dalam kurun enam tahun terakhir, telah terjadi periode terhangat di kutub utara. Akibatnya, pencairan es di wilayah itu lebih besar dari yang di duga. Di masa depan, permukaan air laut diproyeksikan naik dari 0,9 meter hingga 1,6 meter di 2100.
Mencairnya es Kutub Utara dan lapisan es Greenland turut andil mempengaruhi kenaikan permukaan laut ini. Dari penelitian AMAP, es kutub utara dan Greenland menyumbang 40% kenaikan air laut dengan pergerakan 3 mm/tahun sejak 2003-2008.
Soal ini kini menjadi perhatian serius negara perkumpulan Dewan Kutub Utara. Rencananya, para Menteri Luar Negeri negara tersebut, seperti Amerika Serikat, Rusia, Kanada, Swedia, Finlandia, Denmark, Norwegia dan Islandia akan melakukan pertemuan di Greenland pada 12 Mei mendatang. Isu sentral yang menjadi pembahasan mereka adalah pemanasan kutub utara ini. Pasalnyp Pemanasan di kutub utara sendiri kini mencapai dua kali lipat di atas rata-rata.
© Copyright 2024, All Rights Reserved