Akhir pekan ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melakukan kunjungan kenegaraan perdana ke Amerika Serikat (AS). Selain berkunjung ke Washington DC, Jokowi juga akan menyambangi Silicon Valley, California. Jokowi akan berada di Washington DC hingga tanggal 25-27 Oktober 2015.
Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi kepada pers di Gedung Kementerian Luar Negeri di kawasan Pejambon, Rabu (21/10).
Kunjungan Jokowi dibagi menjadi dua area yakni West Coast untuk ke Silicon Valley. Sedangkan East Coast untuk di Washington DC.
"Untuk kunjungan ke East Coast, kami akan membawa tema membangun kemitraan strategis untuk perdamaian dan kesejahteraan,” kata Mantan Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda itu.
Menurut Retno, kunjungan ini menunjukkan kolaborasi antara kedua negara sangat penting. Posisi AS sebagai negara maju sudah diketahui. Sedangkan RI yang menjadi anggota G-20 dan negara terbesar di kawasan ASEAN bisa berkolaborasi dengan AS.
“Kolaborasi itu kian terasa pas jika membawa kepentingan rakyat kedua negara. Selain itu, bisa memberikan kontribusi bagi perdamaian dan kesejahteraan penduduk dunia,” kata Retno.
Begitu tiba di Washington pada Minggu, 25 Oktober 2015, Jokowi akan bertemu dengan masyarakat Indonesia di sana. Pertemuan dengan Obama yang menjadi inti dari kunjungan tersebut baru dilakukan hari Senin.
"Selain itu, dengan Presiden akan bertemu dalam konsep round table dengan 19 petinggi perusahaan. Pada pagi hari, sebelum bertemu dengan Presiden Obama akan ada penandatanganan kesepakatan bisnis. Malamnya, Kamar Dagang AS menggelar makan malam yang dihadiri sekitar 200 pengusaha," jelas Retno.
Sementara, untuk kunjungan di area West Coast, Kemenlu membawa tema "mengenalkan Indonesia sebagai perekonomian digital di kawasan Asia Tenggara". Jokowi akantiba di California pada 27 Oktober 2015 malam.
Selama berada di West Coast, Jokowi memiliki 7 kegiatan. Salah satunya yakni bertemu dengan para pemimpin perusahaan teknologi raksasa seperti Microsoft, Apple, Google dan Facebook.
Retno menekankan, saat melakukan kunjungan kenegaraan, maka akan diikuti oleh hasil-hasil yang sifatnya konkrit. Pertama, dia mengatakan, akan ada penandatanganan empat nota kesepahaman (MoU).
"Untuk kesepakatan antar pengusaha, sifatnya masih cukup dinamis. Tetapi, paling tidak sudah ada 15 kontrak bisnis yang dilakukan antara sektor swasta,” kata Retno.
Menurut Retno, semua jadwal masih bersifat cair, digarap dari menit ke menit, sehingga komunikasi antara Jakarta dengan Washington akan terus dilakukan hingga mengkristal dan jelas.
© Copyright 2024, All Rights Reserved