Indonesia mengirim 278 perawat ke Jepang melalui kerja sama Indonesian Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA). Mereka akan ditempatkan sebagai calon perawat di klinik maupun rumah sakit dan care workers atau perawat usia lanjut (lansia).
"Selamat para calon atas keberangkatannya malam ini. Ada 278 orang dan angka ini lebih banyak daripada tahun lalu," kata Duta Besar Jepang untuk Indonesia Yasuaki Tanizaki di hadapan para calon perawat, di kediaman Dubes Jepang, di Jakarta, Rabu (10/06).
Mereka yang diberangkatkan adalah para lulusan Ilmu Keperawatan dari seluruh Indonesia yang mendaftar dan lolos seleksi. Sebelum diberangkatkan, mereka telah mendapatkan pelatihan bahasa Jepang selama 6 bulan.
Setelah itu, setiba di Jepang mereka akan kembali mendapat pelatihan bahasa Jepang selama 6 bulan. Mereka akan disebar di sejumlah wilayah di Jepang dengan penempatan selama 3-4 tahun.
Di Jepang, para calon perawat akan mengikuti ujian nasional bersama calon perawat dari negara lain, termasuk Jepang sendiri. Jika lulus ujian, para perawat dari Indonesia ini bisa melanjutkan untuk bekerja di Jepang.
Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kementerian Kesehatan Usman Sumantri memaparkan, sebanyak 281 orang itu terdiri dari 66 calon perawat dan 212 calon care workers. Untuk calon perawat di Jepang, para kandidat telah memiliki pengalaman bekerja sebagai perawat minimal 2 tahun. Mereka yang memiliki pengalaman di bawah 2 tahun, akhirnya mendaftar sebagai care workers.
:Saya berharap, para tenaga perawat dari Indonesia dapat bekerja dengan baik dan mampu bersaing dengan taraf internasional,” kata Usman.
Menurut Usman, penempatan tenaga perawat di Jepang, selain untuk membuka lapangan pekerjaan, juga diharapkan dapat menjadi transfer ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang keperawatan,guna meningkatkan kualitas pelayanan di tanah air.
"Semoga bisa memberikan manfaat kesehatan di Jepang dan Indonesia," ujar Usman.
Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid mengungkapkan, IJEPA sudah terjalin sejak tahun 2007.
sejak tahun 2007 hingga kini, pengiriman perawat ke Jepang mencapai 1513 orang.
"Ini adalah jumlah tersbesar di antara negara pengirim lain, seperti Filipina dan Vietnam. Indonesia paling besar," ujar Nusron.
Dalam kurun waktu tahun 2010 hingga 2014, permintaan tenaga perawat untuk bekerja di luar negeri cukup tinggi, yaitu 15.431 orang. Namun, dari jumlah tersebut baru terpenuhi sebanyak 36,5 persen.
© Copyright 2024, All Rights Reserved