Pengiriman Kontingen RDB (Rapidly Deployable Battalion) Indonesia yang tergabung dalam Pasukan Pemelihara Perdamaian PBB telah tiba di Kalemie, Republik Demokratik Kongo. Kontingan ini beranggotakan 850 personel.
Pasukan ini akan bergabung bersama pasukan negara lainnya dan bertugas di bawah komando United Nations Organization Stabilization Mission in the DR Congo (MONUSCO).
Penasehat Militer RI untuk PBB, Brigjen TNI Fulad, S.Sos, M.Si mengatakan bahwa pengiriman Kontingen Indonesia ke DRC memerlukan perjuangan yang tidak ringan, penuh tantangan, membutuhkan ketelitian dan upaya diplomasi yang panjang dan berliku.
“Alhamdulillah, itu semua dapat dilalui dengan baik berkat adanya kerja cerdas, kerja keras dan kerja ikhlas dan tidak lupa adanya dukungan dari semua komponen yang terlibat dalam penyiapan Pasukan Pemelihara Perdamaian, sehingga tanggal 25 November 2018 rombongan terakhir dari Satgas RDB Kontingen Garuda XXXIX-A Kongo telah tiba dengan selamat di Kalemie, Republik Demokratik Kongo,” ujarnya.
Brigjen TNI Fulad menyampaikan, Kontingen Pasukan Perdamaian Indonesia diharapkan dapat beroperasi secara penuh pada bulan Desember 2018, guna mendukung penyelenggaraan Pemilihan Umum di Kongo yang akan berlangsung pada 23 Desember 2018.
“Tugas lain yang diamanatkan kepada Satgas RDB Indonesia adalah perlindungan terhadap masyarakat sipil dan pengamanan terhadap aktivitas kemanusiaan PBB di daerah operasi,” katanya.
Fulad menambahkan, saat ini, Indonesia telah masuk jajaran 10 besar negara pengirim pasukan pemeliharaan PBB. Total pasukan Indonesia yang saat ini bertugas di pelbagai misi pemeliharaan PBB berjumlah 3.544 personel.
“Dari 3.544 personel TNI dan Polri yang tergabung dalam Misi Pemelihara Perdamaian PBB, lebih dari 100 personel diantaranya merupakan personel Wanita TNI maupun Polri,” ucapnya.
Indonesia berada pada ranking ke-9 negara kontributor personel Militer dan Polisi pada misi UNIFIL (Lebanon), UNAMID (Darfur, Sudan), MINUSCA (Republik Afrika Tengah), MINUSMA (Mali), MONUSCO (Republik Demokratik Kongo), MINURSO (Sahara Barat), UNMISS (Sudan Selatan) dan UNISFA (Abyei, Sudan).
© Copyright 2024, All Rights Reserved