Presiden Palestina Mahmud Abbas berjanji bahwa dalam tahun 2013 kemerdekaan Palestina akan terwujud. Keputusan Perserikatan Bangsa-bangsa yang telah meningkatkan status diplomatik Palestina, sebagai sertifikat kelahiran satu negara Palestina.
Demikian disampaikan Abbas, Senin (31/12), di halaman kantor pusat Gerakan Fatah di Tepi Barat dalam rangka dimulainya peringatan ulang tahun ke-48 gerakan Fatah yang dipimpinnya.
“Kita telah memiliki satu sertifikat kelahiran... dan kita ingin menyelesaikan seluruh usaha menuju kemerdekaan penuh,” ujar Abbas. “Tahun 2013 adalah tahun terbentuknya negara dan kemerdekaan Palestina."
Kendati keputusan PBB dan dukungan luas internasional bagi negara Palestina, Israel masih menduduki Tepi Barat, mempertahankan pengawasan ketat atas pergerakan barang-barang dan orang ke dan dari Jalur Gaza dan mencaplok Jerusalem Timur yang dihuni mayoritas warga Arab.
Perundingan perdamaian langsung antara Israel dan Palestina dimulai September 2010 kandas dalam beberapa pekan kemudian karena Israel melanjutkan pembangunan pemukiman di daerah pendudukan yang merupakan milik Palestina.
Fatah Selasa memperingati ulang tahunnya di Jalur Gaza untuk pertama kali sejak pesaingnya Hamas, menguasai wilayah itu tahun 2007. Dengan mediasi Mesir, kedua kelompok itu melakukan satu perjanjian rekonsiliasi April 2011. Sejauh ini perjanjian itu tidak dilaksanakan.
Abbas menyerukan agar perjanjian itu dirampungkan. Ia mengatakan bahwa ada sebuah konsesus nasional Palestina bagi persatuan. Hal ini diperlukan bagi Palestina untuk membangun apa yang telah dicapai dengan pengakuan sebagai negara dan tetap tabah dalam menghadapi agresi Israel di Jalur Gaza.
© Copyright 2024, All Rights Reserved