Jumlah kelas menengah di Indonesia mengalami penurunan. Mereka menuju jurang kemiskinan.
Salah satu penyebabnya adalah banyak masyarakat terlibat dalam permainan judi online (judol). Bahkan hal ini sudah diprediksi oleh berbagai lembaga riset.
"Judi online memang masalah serius. Menurunnya jumlah kelas menengah sejak awal tahun 2024 sudah diprediksi berbagai lembaga riset," demikian disampaikan Peneliti Kebijakan Publik dari Institute for Development of Policy and Local Partnerships (IDP-LP) Riko Noviantoro dalam keterangan tertulisnya, Kamis (3/10/2024).
Menurut Riko, sepatutnya pemerintah bertindak sejak lama terkait judi online melalui aparat penegak hukum. Apalagi ada judi online berskala global yang pelakunya berada di luar negeri.
"Praktik judi online yang berskala global itu artiya pelaku berada di luar negeri yang mencuri atau mendapatkan keuntungan dari uang masyarakat Indonesia," kata Riko.
Bila tidak ditangani serius, Riko khawatir menurunnya kelas menengah Indonesia akan terus terjadi ke depan dan dampaknya mereka jatuh ke level ekonomi yang lebih rendah.
Selain berharap peran serta pemerintah, Riko mengajak masyarakat kelas menengah menyadari buruknya dampak permainan judol. Ia meminta Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk fokus menangani persoalan judi online ini.
Menurutnya, ada tiga hal yang patut menjadi perhatian pemerintahan baru.
Pertama, pengendalian belanja negara yang produktif dan menghentikan proyek-proyek pemborosan. Kedua, alokasi subsidi secara tepat dan efektif untuk menjaga daya beli masyarakat dan pengendali situasi pasar.
"Ketiga, mengamankan aset/kekayaan dalam negeri secara lebih baik. Kebocoran aset / kekayaan alam dalam segala bentuk harus dihentikan," pungkas Riko. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved