Garis pantai Sebatik, Kalimantan Utara, berkurang hingga 10 meter selama 5 tahun terakhir. Kondisi ini disebabkan abrasi pantai yang terjadi di wilayah perbatasan Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Seorang warga Kecamatan Sebatik yang juga aktivis lingkungan hidup di Sebatik , Nunukan, Wahyu, mengatakan, hilangnya hutan mangrove di sepanjang pantai Pulau Sebatik membuat abrasi semakin parah. "Tahun 2010 pantainya masih di sana, ada 10 meteran di depan. Sekarang pantainya sudah di kebun sawit warga," kata Wahyu, Senin (29/08).
Wahyu mengaku cukup sering berkemah dengan komunitasnya di beberapa pantai yang ada di sepanjang Pulau Sebatik.
Menurut Wahyu, upaya menanggulangi abrasi pantai telah dilakukan dengan membangun pemecah gelombang di sepanjang pantai Sungai Nyamuk. Namun, abrasi kembali mengancam Pantai Tanjung Aru sepanjang kurang lebih 5 kilometer.
"Paling parah di Kayu Angin. Dulu mangrovenya bagus, sekarang pada mati," kata Wahyu.
Akibat abrasi, satu rumah warga di Desa Manurung ambruk. Rumah tersebut ambruk akibat pondasi tanah tergerus abrasi pada pertengahan Agustus lalu. Separuh rumah terlihat menggantung, sementara separuh rumah bagian belakang ambruk karena pondasinya runtuh ke laut.
Penghuni rumah, Hani, merasa khawatir jika sewaktu-waktu bagian depan rumahnya ikut roboh. Sebab abrasi pantai di sepanjang Pantai Sebatik terjadi cukup cepat."Pantai itu makin dekat tiap tahun. Kita masih cari-cari lahan untuk pindah," ujarnya.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Nunukan tercatat, lebih dari 10 rumah warga di bibir pantai masuk dalam kategori rawan longsor karena pondasi rumah mulai terkikis abrasi.
Untuk itu, Kepala BPBD Kabupaten Nunukan Muhammad Amin mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di sepanjang Pantai Sebatik untuk segera pindah dari rumah mereka karena kondisi rumah mereka sudah sangat mengkhawatirkan.
"Kami hanya bisa mengimbau agar warga pindah ke tempat yang lebih aman. Kami hanya bisa memantau daerah yang rawan bencana," kata Muhammad Amin.
© Copyright 2024, All Rights Reserved