Calon petahana Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak antusias menanggapi kemungkinan diusung oleh PDIP. Meskipun berulangkali Ahok mengungkapkan kedekatannya dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri namun Ahok merasa dukungan tiga partai politik saja sudah mampu membawanya maju pada Pilkada DKI Jakarta2017.
"Terserah PDIP lah, aku mah fokus kerja sajalah, enggak usah dipusingin. Kalau dipikirin, mabok tahu enggak? Ngapain dipikirin, Belanda juga masih jauh, pendaftaran (pasangan calon dari parpol) kan masih 19 September," kata Ahok di Balaikota DKI, Rabu (10/08).
Satu partai politik saja membelot maka Ahok dipastikan tak bisa maju Pilkada DKI Jakarta 2017. Sebab, syarat partai politik mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur adalah memiliki minimal 22 kursi di DPRD DKI Jakarta. Sedangkan kursi yang dimiliki partai pengusung Ahok sebanyak 24 kursi di DPRD DKI Jakarta.
Namun Ahok mengaku tidak khawatir jika nantinya benar ada partai politik yang membelot ke koalisi besar. Namun, Ahok melihat partai pengusungnya, Partai Nasdem, Hanura, dan Golkar, memiliki niat baik sejak dia berencana maju melalui jalur perseorangan.
"Sebelum kami kumpulin (KTP), mereka (partai politik) sudah kirim orang tungguin kumpulin KTP. Mereka menyatakan mau ngusung atau dukung, niatnya sudah benar," kata Ahok.
Selain itu, faktor kedekatan dengan ketua umum partai pengusung juga membuat Ahok semakin yakin tak ada pembelot.
"Sama Bang Surya Paloh (Ketua Umum Partai Nasdem) sudah kenal lama. Pak Wiranto (Ketua Umum Partai Hanura) juga sudah kenal lama sejak dia bikin partai, dan Pak Setnov (Ketua Umum PartaiGolkar Setya Novanto) juga bekas ketua fraksi saya di DPR. Kita tahu kan mana orang-orang yang komitmen dan enggak komitmen," kata Ahok.
© Copyright 2024, All Rights Reserved