Harga minyak global turun 1 persen pada perdagangan Selasa waktu setempat atau Rabu pagi WIB (10/08). Penurunan ini memperpanjang kerugian di perdagangan minyak setelah data awal menunjukkan stok minyak mentah di Amerika Serikat (AS) yang mengejutkan karena bertambah.
Kenaikan stok tersebut menambah kekhawatiran global akan stok minyak mentah global. Pasar juga melihat momentum kenaikan beberapa waktu lalu kini mulai mengalir kembali, seiring inisiatif sejumlah engara anggota OPEC untuk menghangatkan kembali perundingan penahanan produksi minyak yang sebelumnya gagal di April lalu.
Lembaga informasi energi AS, Energy Information Administration (EIA) sendiri akan menerbitkan laporan resmi mengenai stok minyak mentah AS pada Rabu waktu setempat atau Kamis waktu Indonesia bagian barat.
"Untuk membuat perbedaan, harus ditarik 1 juta sampai 2 juta barrel minyak mentah serta turunannya bensin dan hasil destilasi lain, baru berimbang," kata trader di PSW Investments Phill Davis di Woodland Park, New Jersey.
Menurut Davis, estimasinya, harga minyak mentah WTI akan kembali di bawah US$40 per barrel dalam beberapa minggu kedepan dan akan jadi masa sulit bagi industri minyak.
Harga minyak WTI ditutup turun 25 sen atau 0,6 persen pada perdagangan Selasa waktu setempat, atau Rabu pagi waktu Indonesia barat ke level US$42,77 per barrel. WTI turun 55 sen pasca API merilis data awal stok minyak AS.
Sementara harga minyak Brent turun 41 persen atau hampir 1 persen di level US$44,98 per barrel. Brent mencapai harga terendah di US$44,76 er barrel sesaat setelah rilis data API. Padahal, sehari lalu, harga minyak rebound naik 3 persen. Harga minyak terendah berada di April pada level US$39,19 per barrel.
© Copyright 2024, All Rights Reserved