Indonesia menduduki peringkat pertama dalam sistem pengelolaan data statistik pertanian di tingkat ASEAN. Indonesia mengalahkan Filipina, Vietnam, Myanmar, Kamboja, dan Laos.
“Indonesia ada pada peringkat pertama karena telah memenuhi indikator penilaian yang mencakup, pengembangan statistik pertanian, tingkat pemanfaatan teknologi informasi dalam pengelolaan data secara online, dan aspek penyajian hasilnya,” kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman kepada pers, Rabu (10/08).
Menurut Amran, penilaian tersebut dilakukan berdasarkan tingkat konsistensi dan kontinuitas dalam melakukan penyajian dan peramalan data pangan.
"Indonesia telah mengembangkan metode survei lebih dari 20 jenis statistik pertanian, pengumpulan data tidak hanya offline tetapi juga secara online, sehingga hasilnya disajikan secara transparan melalui website," kata Amran.
Amran mengatakan, negara Korea memberi apresiasi terhadap kinerja Indonesia tersebut dan mendukung upaya-upaya pengembangan lebih lanjut pada masa mendatang. Selanjutnya, Amran berharap kerjasama ini bisa lebih ditingkatkan hingga 2022.
Ekonom dari Institut for Development of Economic and Finance (INDEF), Sugiyono menilai adanya kemajuan Indonesia dalam membangun statistik pertanian dengan ditandai adanya kemudahan dalam mengakses data yang diperlukan. "Saya sebagai pengamat membutuhkan informasi data tersebut lebih mudah diakses," kata Sugiono.
Kementerian Pertanian (Kementan) dan Badan Pusat Statistik (BPS) juga akan mengembangkan metode statistik dan sistem online untuk berbagai kegiatan pendataan dan survei.
Tak hanya itu, akan dikembangkan juga kebijakan Satu Data dan Satu Peta dalam rangka meningkatkan kualitas manajemen informasi di Kementerian Pertanian.
© Copyright 2024, All Rights Reserved