Politisi senior Partai Golkar Akbar Tandjung mengkritik sikap Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto terkait polemik atas pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Akbar menilai, seharusnya Novanto menegur Ahok agar meminta maaf, bukan malah membelanya.
"Ahok memang telah salah menyampaikan sesuatu yang bukan menjadi wilayahnya. Makanya, menurut saya, Novanto sebagai orang yang dekat dengan Ahok seharusnya meminta Ahok untuk meminta maaf dan bukan justru membela kesalahannya," ujar Akbar kepada pers, Sabtu (08/10).
Akbar menambahkan, akan mencari waktu untuk bicara dengan Novanto terkait hal ini. Dia mengungkapkan bahwa belakangan ini banyak didatangi kader Golkar yang meminta agar pengurus mengevaluasi dukungannya kepada Ahok.
"Novanto harus bilang ke Ahok, "Kamu tidak pantas bicara seperti itu karena akan membuat masyarakat tidak tenang, lebih baik minta maaf saja," ujar mantan Ketua DPR tersebut.
Sementara itu, Novanto mengaku sudah menegur Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Fadel Muhammad karena Fadel sempat berkomentar di media massa bahwa Golkar akan mengevaluasi dukungan kepada Ahok akibat pernyataannya yang mengutip ayat Al Quran. "Saya sudah menegur Pak Fadel, beliau sudah minta maaf," ujar Novanto dalam keterangan tertulisnya, Sabtu.
Ketum Golkar itu memastikan bahwa Golkar solid mendukung Ahok dan tidak akan melakukan evaluasi apa pun. Ia juga menganggap bahwa pernyataan Ahok di Kepulauan Seribu yang mengutip surat Al Maidah tidak bermaksud mendiskreditkan umat Islam.
© Copyright 2024, All Rights Reserved