Kiprah Greenpeace, lembaga swadaya masyarakat internasional pemerhati lingkungan tersebut di Indonesia dikritik. LSM asing itu kerap melakukan manuver liar yang selalu merugikan bangsa Indonesia. Greenpeace dinilai punya agenda tersembunyi sebagai agen bangsa Eropa dan barat untuk menekan negara-negara berkembang seperti Indonesia.
Setidaknya demikian pendapat yang dikemukakan oleh Wakil Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Firman Soebagyo. “Semua tudingan Greenpeace itu sama sekali tidak ada buktinya. Ibaratnya, Greenpeace itu sama saja dengan teroris ekonomi,” ujar Firman, Kamis (15/03).
Beberapa tudingan Greenpeace yang dikritisi Firman antara lain kampanye hitam Greenpeace yang menuding perkebunan kelapa sawit di Indonesia tidak ramah lingkungan. Akibat kampanye ini, Amerika Serikat dan Eropa menolak produk crude palm oil (CPO) Indonesia. Tudingan Greenpeace lainnya adalah penggunaan kayu ramin sebagai bahan baku pembuat kertas di perusahaan pulp and paper. “Semua tudingan ini tanpa bukti fisik. Mereka memang mau daya saing industri Indonesia tidak maju,” ujar Firman.
Tak hanya itu, Greenpeace juga menyeret-nyeret Palang Merah Internasional (The International Committee of the Red Cross/ICRC) ikut menikmati dana haram asal perusahaan lotere/judi di Belanda.
Tudingan Greenpeace tersebut jelas-jelas dibantah Media & Public Communication Officer ICRC, G Blomen Nomer. Blomen memastikan tidak ada dana judi dari Belanda ke Palang Merah Internasional. “Kami bisa tegaskan, kami tidak pernah menerima dana dari perusahaan lotere Belanda. Sehingga, tuduhan Greenpeace itu sama sekali tidak benar,” pernyataan Blomen yang dikutip media.
Sementara itu, Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla juga menegaskan tidak pernah menerima bantuan dana lotere/judi Belanda. "Sama sekali tidak ada bantuan lotere Belanda untuk PMI," tutur mantan Wakil Presiden ini.
Dengan sejumlah ulahnya itu, sambung Firman, tidak heran jika Presiden SBY sampai 2 kali mengecam keras agar LSM asing tidak mengobok-obok perekonomian Indonesia. “Seharusnya, menteri terkait berani mengambil langkah tegas. Ini sudah sinyal kuat untuk mengusir Greenpeace dari Indonesia yang terbukti dibiayai dan membawa agenda asing," ujar dia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved