Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyiapkan 3.000 tandon (penampungan) air dengan kapasitas masing-masing 2.200 liter guna mengantisipasi dampak kekeringan yang terjadi di provinsi setempat. Pengadaan tandon air tersebut secara teknis akan diserahkan pada masing-masing kabupaten atau kota yang ada di Jawa Timur.
"Secara teknisnya nanti akan diserahkan kepada masing-masing kabupaten atau kota sementara Pemerintah Provinsi Jawa Timur hanya menyiapkan sarana dan prasarana saja," kata Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, Sabtu (20/09).
Menurut Soekarwo, selain tandon air, Pemprov Jatim juga menyediakan sedikitnya 30.000 jeriken dengan kapasitas 30 liter yang akan dibagikan kepada sejumlah daerah yang mengalami kekeringan.
"Silakan daerah memanfaatkan jerigen tersebut untuk kepentingan warga yang mengalami kekeringan. Bukan hanya jerigen saja tapi juga akan diisi dengan air bersih," ujar Soekarwo.
Soekarwo meminta kepada masing-masing pemerintah kabupaten harus proaktif untuk menginventarisir kebutuhannya untuk disesuaikan dengan saran yang ada. Dengan cara ini diharapkan kesulitan air bersih yang dihadapi warga di daerah bisa teratasi.
“Ini memang belum maksimal, karena itu kita berharap Pemkab juga ikut mengucurkan dana," ujar Soekarwo.
Soekarwo mengatakan, Pemprov mengalokasikan pasokan air bersih satu pekan untuk 624 desa, mulai 15 September sampai 15 Oktober nanti.
Soekarwo juga bersyukur Pemerintah Pusat ikut peduli. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membantu pompa air yang diharapkan bantuan ini bisa membantu pengadaan air bersih. "Kami optimistis ketersediaan air bersih kepada daerah-daerah yang dilanda kekeringan bisa teratasi. Kami juga membuat geo membran untuk membantu ketersediaan air di wilayah tersebut," pungkas Soekarwo.
© Copyright 2024, All Rights Reserved