Banjir yang menerjang wilayah Kabupaten Bantul akibat hujan deras yang disebabkan cuaca ekstreem, memaksa sekitar 2.200-an warga mengungsi, sejak kemarin. Hingga Rabu (29/11) pagi, mereka masih bertahan di tempat pengungsian.
“Ada sekitar 2.200-an warga yang bertahan di pengungsian," terang Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Dwi Daryanto kepada pers, Rabu (29/11).
Ada beberapa titik pengungsian, di antaranya di Desa Sriharjo, Selopamioro, Karangtengah Kecamatan Imogiri, Desa Srimartani Kecamatan Piyungan, Desa Segoroyoso Kecamatan Pleret), dan Desa Muntuk Kecamatan Dlingo. Mereka belum bisa pulang ke rumahnya, karena genangan air masih belum surut.
Dwi belum bisa memprediksi sampai kapan mereka akan bertahan di tempat pengungsian. Karena cuaca ekstrem diprediksi masih akan berlangsung di sejumlah tempat.
BPBD Bantul sendiri telah menyiapkan kebutuhan logistik untuk ribuan warga yang mengungsi. “Kondisi cuaca masih seperti itu, tetapi yang jelas kami mengupayakan masyarakat aman, nyaman," ungkapnya.
Dwi melanjutkan, akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Bantul, total ada 167 titik bencana di seluruh wilayah. Bupati Bantul, Suharsono juga telah meningkatkan status tanggap darurat bencana di wilayah ini.
"Bapak Bupati (Bantul) hari ini sudah menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Kabupaten Bantul, mulai tanggal 29 November sampai dengan 12 Desember," tutupnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved