Rentetan bencana alam berupa banjir dan tanah longsor yang terjadi sejak 13 sampai 17 Desember 2017 menyebabkan sebanyak 9.788 jiwa warga Kota Manado menjadi korban. Dua orang balita meninggal dunia tertimbun tanah longsor dan terseret banjir.
“Penduduk yang menjadi korban bencana tersebut berada pada enam kecamatan dan 22 kelurahan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manado Max Tatahede, di Manado, Selasa (19/12).
Kecamatan yang terdampak bencana tersebut adalah Singkil, Sario, Tikala, Wanea, Paal Dua, dan Malalayang. Adapun korban terbanyak berada di Kecamatan Paal Dua yang jumlahnya mencapai 3.279 jiwa.
Tatahede melanjutkan, di Kecamatan Singkil jumlah korban adalah sebanyak 2.043 jiwa, Sario 425 jiwa, Tikala 3.270 jiwa, Wanea sebanyak 784 jiwa, kemudian Kecamatan Malalayang sebanyak 108 jiwa.
Ditambahkan Tatahede, banjir juga merusak fasilitas umum dan sosial seperti sekolah, rumah ibadah seperti gereja dan masjid. Jalan-jalan di beberapa titik rusak serta selokan dan drainase terbuka banyak yang tertimbun lumpur.
BPBD dan Dinas Sosial sudah menyalurkan bantuan makanan siap saji kepada warga baik yang masih bertahan di rumah, maupun di lokasi pengungsian seperti sekolah, rumah ibadah dan aula umum.
© Copyright 2024, All Rights Reserved