Banjir besar melanda 2 negara bagian Malaysia, Kelantan timur dan Terengganu setelah hujan lebat mengguyur wilayah tersebut dalam beberapa hari terakhir. Banjir tersebut memaksa hampir 23.000 orang mengungsi dari kediaman mereka.
Banjir musiman ini telah memaksa pihak berwenang untuk mengevakuasi 10.038 penduduk dari Kelantan dan 12.910 orang dari negara bagian Terengganu.
Menteri Besar Ahmad Razif Abd Rahman, pada Rabu (04/01), mengatakan, tidak perlu mengumumkan status darurat bencana di Terengganu meskipun jumlah warga yang dievakuasi mencapai puluhan ribu. Banjir kali ini berbeda dengan situasi banjir tahun 2014 lalu.
Berdasarkan pantauan terakhir, situasi sudah membaik. Para petugas juga sudah mengevakuasi korban banjir dan mengirim pasokan makanan ke tempat penampungan pengungsi.
Kondisi banjir telah menyebabkan 101 sekolah ditutup. Banyak jalan yang tidak dapat dilalui dan layanan kereta api untuk beberapa tujuan di Kelantan telah ditangguhkan. Tetapi, sejauh ini tidak ada korban jiwa dilaporkan di kedua negara bagian terebut.
Kepala Departemen Sipil di Terengganu, Adam Abdul Rahman mengatakan bahwa jumlah para pengungsi meningkat tajam dari 4.352 jiwa, menjadi 12.910 jiwa dibanding hari sebelumnya. Mereka ditampung dalam 139 pusat bantuan yang menyediakan makanan, minuman dan bantuan medis.
“Di sini masih hujan deras. Sekitar 30 jalan desa tertutup dan kedalaman air di beberapa tempat mencapai satu meter dan kami menggunakan perahu untuk mengosongkan desa,” katanya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved