Indonesia sudah menerapkan penggunaan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) secara nasional. Dalam kartu identitas itu, terdapat chip untuk menyimpan data pribadi pemiliknya yang hanya bisa diakses secara algoritma tertentu. Kini, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sudah berhasil membuat perangkat baru untuk membaca e-KTP dengan cara yang lebih praktis.
"Sebelumnya, kita masih menggunakan card reader Amerika Serikat dan Korea Selatan. Tapi untuk membaca data dalam chip e-KTP membutuhkan PC (Personal Computer). BBPT kini telah membuat perangkat yang lebih bagus dan praktis," kata Kepala BPPT, Unggul Priyanto kepada politikindonesia.com di Kantor BPPT, Jakarta, Selasa (20/01).
Unggul mengatakan, alat pembaca e-KTP ini mudah dibawa dan tidak membutuhkan PC. Untuk membaca data dalam e-KTP tersebut, hanya dibutuhkan waktu sekitar 10 detik. Sehingga cepat dan praktis pemakaiannya.
"Saat ini, Indonesia memerlukan jutaan alat pembaca e-KTP dan sudah diproduksi secara massal oleh PT. Len Industri," ujar dia.
Dijelaskan, saat ini alat pembaca tersebut dibadrol dengan harga sebesar Rp11 juta/ unit. Harga tersebut merupakan harga untuk 4 distributor. Saat ini sudah ada sebanyak 1.000 unit yang siap dipasarkan untuk tahap awal.
"Memang harganya jauh lebih mahal dari pada harga card reader impor yang hanya sekitar Rp1,5juta. Walau begitu, pemerintah masih mengeluarkan banyak biaya lagi untuk mengetahui isi data chip dalam e-KTP seseorang," tegasnya.
Dengan adanya alat ini, lanjutnya, untuk ke depannya KTP tidak perlu lagi difotocopi. Karena datanya sudah bisa tersimpan langsung di PC. Selain itu, secara otomatis juga tersimpan langsung di arsip kepolisian‬. "Data tersebut, tentunya disimpan secara terpisah dan di back up supaya tidak terbaca oleh orang lain," ucapnya.
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) PT Len Industri, Abraham Mose menambahkan dengan peluncuran alat tersebut, pihaknya kembali membuktikan komitmennya untuk mewujudkan kemandirian teknologi yang berdaya saing untuk kesejahteraan bangsa.
Sebelumnya, Len telah berpartisipasi dalam membangun sistem e-KTP di Indonesia, melalui penyediaan perangkat perekaman e-KTP (mobile enrollment) di setiap kecamatan di seluruh pelosok Indonesia.
"Alat ini tercipta berkat kerja keras dan dedikasi putra-putra terbaik Indonesia. Selain itu, adanya kesempatan dan kepercayaan yang telah diberikan oleh Pemerintah Indonesia kepada kami sehinga proyek ini mampu dikuasai oleh anak negeri," ujarnya.
Menurutnya, alat pembaca ini sengaja diciptakan untuk mendukung peningkatan pelayanan publik melalui penggunaan e-KTP. Alat tanda pembaca ini nantinya akan mempermudah mengetahui isi data dalam e-KTP. Dengan menggunakan tekhnologi smart card dan biometrik sehingga dapat menjamin keunggulan identitas pemegangnya.
"Alat ini sudah dilengkapi dengan rekaman sidik jari dan hal itu baru terjadi di Indonesia. Di Tiongkok, produk serupa ada namun belum menggunakan teknologi rekaman sidik jari," paparnya.
Dijelaskan, e-KTP sendiri banyak sekali manfaatnya. Salah satunya menghindari pemalsuan KTP dan meningkatkan keamanan negara. Karena alat pembaca ini mampu menampilkan data yang tersimpan dalam e-KTP pada display yang menyertainya serta melakukan verifikasi terhadap pemegangnya secara independen (standalone) tanpa perlu terhubung dengan perangkat lain.
"Data-data yang terdapat pada e-KTP yang telah terverifikasi dapat dimanfaatkan untuk data entry pada sistem yang lain dengan menggunakan koneksi USB," tuturnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved